Page 53 - MAJALAH 208
P. 53

KUNKER KOMISI X






                Hal tersebut disampaikan Hetifah
              usai memimpin pertemuan Tim
              Kunspek Komisi X DPR RI dengan
              Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina
              beserta jajaran di Kantor Wali Kota
              Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
              Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh
              para stakeholder bidang pendidikan
              se-Banjarmasin.   
                “Akurasi data itu penting. Apalagi
              terkait seperti formasi. Misalnya tadi
              Guru Bahasa Inggris, Guru PAUD,
              mereka yang sudah lulus berharap
              mendapatkan formasi itu. Tapi ini tentu   Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian saat memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi X DPR RI dengan Wali Kota
              nanti akhrinya bergantung dengan   Banjarmasin Ibnu Sina.  Foto: Erm/Pdt
              pemerintah daerah yang juga harus
              pro aktif mengajukan formasi yang   Daerah sangat membebani APBD Kota   mengusulkan formasi yang dirasakan
              dimaksud kepada pemerintah pusat,”   Banjarmasin.                  sanggup untuk dialokasikan APBD. 
              tutur Hetifah.                     “Terkait masalah data, penentuan   “Bahkan (alokasi) tidak sampai 50
                Ia menyampaikan, Komisi X DPR   formasi PPPK tidak berdasarkan data   persen dari kuota yang diberikan.
              RI sudah meminta agar di Tahun   dapodik terbaru, hal ini menyebabkan   Hingga batas waktu pengusulan yang
              2022 ini, Kementerian Pendidikan,   perbedaan antara kebutuhan riil di   ditetapkan Panitia Seleksi Nasional
              Kebudayaan, Riset dan Teknologi   sekolah dengan formasi PPPK yang   (Panselnas), jumlah keseluruhan yang
              (Kemendikbudristek) betul-betul   disediakan,” ungkap Ibnu Sina.   diusulkan oleh pemerintah daerah
              memastikan bahwa para Guru PPPK                                    hanya 570.589 formasi,” ujar Djohar
              yang lulus passing grade, akan   JANGAN BEBANI APBD                saat sambutan saat kunjungan kerja
              mendapatkan formasi sesuai dengan   Anggota Komisi X DPR RI Djohar   Komisi X DPR RI ke Kabupaten Langkat
              bidangnya. “Ini butuh kerja sama   Arifin Husin menilai skema anggaran   Sumatera Utara. 
              dengan pemerintah daerah, agar   Program Satu Juga Guru Pegawai      Permasalahan lain dari program ini
              formasi yang memang dibutuhkan itu   Pemerintah non Perjanjian Kerja (PPPK)   adalah para guru yang berasal dari
              diajukan,” tegasnya.             yang dilakukan melalui transfer daerah   Tenaga Honorer K-II yang lulus seleksi
                 Dalam kesempatan itu, Wali Kota   dalam bentuk Dana Alokasi Umum   PPPK pada 2019 sebanyak 34.954 orang.
              Banjarmasin Ibnu Sina memaparkan   (DAU) dinilai membebani APBD. Karena   Ribuan guru tersebut hingga kini belum
              beberapa kendala yang dihadapi dalam   itu, skema penganggaran dengan   memperoleh SK untuk dapat menerima
              pengangkatan Guru PPPK. Di antaranya   metode earmarking ini belum dapat   gaji dan tunjangan. “Permasalahan
              sumber anggaran dan gaji Guru    menjadi solusi komprehensif disebabkan   tersebut dinilai membuat sejumlah pihak
              PPPK dengan skema Dana Transfer   karena pemerintah daerah hanya   mempertanyakan Program 1 Juta Guru
                                                                                 PPPK, salah satu yang paling krusial
                                                                                 adalah mengenai pembiayaan gaji dan
                                                                                 tunjangan guru oleh para kepala daerah,”
                                                                                 ujar Anggota Fraksi Partai Gerindra ini. 
                                                                                   Djohar juga menjelaskan Program
                                                                                 Satu Juta Guru PPPK ini tidak dapat
                                                                                 mengakomodir bagi formasi guru
                                                                                 bahasa daerah. Para guru bahasa
                                                                                 daerah tersebut akhirnya harus memilih
                                                                                 formasi guru seni budaya yang bukan
                                                                                 merupakan kompetensi profesionalnya.
                                                                                 “Pemerintah pusat sendiri dianggap
                                                                                 melepas tanggung jawab pengelolaan
                                                                                 guru bahasa daerah kepada Pemerintah
                                                                                 Daerah,” tegas legislator dapil Sumut III
                                                                                 ini. l hal,es,rdn/es
              Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin. Foto:Rdn/Pdt


                                                                           TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     53
                                                                          TH. 2022      EDISI 208      PARLEMENTARIA                        53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58