Page 17 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 17
emua bermula dari kegelisahan bertransaksi.
Bank Indonesia ketika melihat “Saya tidak tahu apakah QRIS itu
banyaknya saluran pembayaran tertolong oleh pandemi sehingga banyak
Selektronik yang dihadirkan orang yang menggunakannya, atau
bank-bank dalam layanan pembayaran justru sebaliknya, masa pandemi bisa
menggunakan kartu. Dan itu berlangsung lebih cepat berakhir karena ada QRIS.
selama bertahun-tahun. Setelah melalui Bayangkan jika tidak ada QRIS, orang-
studi dan pembahasan bertahun- orang masih menggunakan uang tunai
tahun, pada 2017 bank sentral resmi dalam bertransaksi dan penyebaran virus
meluncurkan Gerbang Pembayaran bisa terus berlangsung lebih lama,” kata
Nasional (GPN). Dengan inisiatif tersebut seorang sumber yang terkait dengan
bank-bank di Indonesia bisa saling peluncuran QRIS dan inisiatif sistem
terkoneksi dan saling dapat dioperasikan pembayaran di BI kepada Stabilitas.
di dalam sistem pembayaran nasional Menurut dia, sejatinya sejak awal BI
yang dikelola di dalam negeri. memang sudah memikirkan mekanisme
Ketika perkembangan transaksi yang bisa menjadi pintu sekaligus
nontunai industri keuangan makin cepat menyatukan semua semua lembaga
ditambah dengan munculnya praktik keuangan dalam kaitannya dengan sistem
e-commerce, mobile banking, dan digital pembayaran. Pasalnya sudah bertahun-
payment, BI maju selangkah lagi dengan tahun masing-masing bank memiliki
meluncurkan QRIS. Aplikasi bernama sistem pembayaran tersendiri yang jika
lengkap Quick Respons Code Indonesian harus berhubungan dengan bank lain Nailul Huda, Direktur Ekonomi
Standard, dan diluncurkan pada 2019 akan menimbulkan biaya tambahan Celios
ini bertujuan untuk menciptakan yang cukup memberatkan. Itulah yang
standardisasi dalam penggunaan kode membuat GPN diluncurkan. Ketika kebijakan
QR untuk transaksi pembayaran di BI sudah menyiapkan langkah-
seluruh Indonesia. Selain itu, tujuan langkah untuk merespons perkembangan QRIS ini diganggu
lain juga sudah ditetapkan yaitu untuk keuangan digital dengan mengeluarkan sama pihak Amerika
memperluas akses terhadap layanan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia
keuangan ketika tingkat inklusi keuangan 2025. Dan bahkan tahun lalu kebijakan Serikat, yang
masih rendah. itu sudah diperbarui menjadi Blueprint dirugikan adalah
Beruntung (atau tidak beruntung?), Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
setahun setelah QRIS diluncurkan, “Sebenarnya kami sudah menyiapkan pihak Indonesia
pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. diri untuk menghadapi era keuangan karena masyarakat
Semua orang terkurung di rumah demi digital dari sisi sistem pembayaran. Agar
tidak tertular oleh virus ganas yang Indonesia tidak ketinggalan sekaligus tidak mendapatkan
berasal dari China itu. Dalam masa itulah sebagai alat kedaulatan keuangan digital layanan yang ideal
pamor dan penggunaan QRIS mencapai kita,” sumber tersebut.
momentum puncaknya. Harus diakui, selepas GPN untuk transaksi
Pada 2020 transaksi QRIS mencapai meluncur dan juga QRIS diperkenalkan, keuangan.
124,11 juta dengan nilai Rp8,21 triiun. ternyata masih ada masalah lain yang
Pada saat itu pencapaian tersebut membebani pemain dan masyarakat
merupakan sesuatu yang luar biasa. Lima yaitu harga. Pengguna masih harus
tahun kemudian angkanya melonjak menanggung biaya yang cukup tinggi
33 kali lipat. Tepatnya hingga triwulan karena proses penyelesaian akhir dari
pertama tahun ini, transaksinya sudah transaksi (settlement) tersebut masih
mencapai 2,62 miliar transaksi dengan menggunakan jaringan Visa dan Master
nominal Rp262 triliun. Card, yang berada di AS. Selain itu kedua
Boleh dibilang, momen kunci dari perusahaan itu juga mengenakan fee yang
penggunaan QRIS adalah ketika pandemi besarannya sekitar 1-2 persen dari nilai
Covid-19 berlangsung dan membatasi transaksi.
ruang gerak masyarakat termasuk dalam BI kembali berinisiatif mencari
www.stabilitas.id Edisi 214 / 2025 / Th.XX 17