Page 29 - Stabilitas Edisi 212 Tahun 2025
P. 29

Gambar 1. Perkembangan Porsi Belanja Pemerintah Pusat
                                            2020-2025 (Persen)






















                                            Sumber : Kementerian Keuangan, 2024

                                            pembatalan kenaikan PPN 12 persen   ditargetkan sebesar Rp3.621,3 triliun.
                                            tersebut. Pembatalan kenaikan pajak   Angka ini naik 8,9 persen dari tahun 2024
                                            sebesar 12 persen menghilangkan potensi   yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
                                            penerimaan negara  sekitar Rp75 triliun.   Belanja utang (pembayaran pokok
                                            Meski terlihat kecil, angka Rp75 triliun   utang ditambah bunga) menjadi jenis
                                            adalah easy money bagi penerimaan   pengeluaran tunggal terbesar dalam APBN
                                            negara karena sifat pajak yang menjadi   2025. Dari total belanja sebesar Rp3.324,1
                                            penerimaan negara paling mudah diambil,   triliun, 37,3 persen atau Rp1.353,2
                                            dibandingkan dengan jenis pajak lain yang   dibelanjakan untuk pembayaran
                                            perlu usaha lebih.                 kewajiban utang. Kewajiban utang ini
                                                                               terdiri dari cicilan pokok sebesar Rp800,3
                  arus diakui bahwa kado    Fiskal 2025                        triliun dan pembayaran bunga sebesar
                  pertama Pemerintah Indonesia   Kondisi fiskal 2025 tak disangkal lagi   Rp552,9 triliun.
                  di awal 2025 yang mengejutkan   tengah menghadapi tantangan tidak   Surat Berharga Negara (SBN) menjadi
          Hadalah pembatalan kenaikan       ringan. Berjalannya pemerintahan baru   porsi terbesar dalam pos pembayaran
          Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang   dengan segala tambahan anggaran dan   utang. Cicilan pokok utang Surat Berharga
          sudah digaungkan. Bahkan sesaat setelah   adanya kewajiban pembayaran utang dan   Negara (SBN) tercatat Rp705,5 triliun
          pemerintahan baru terbentuk. Kebijakan   bunga utang negara yang tidak sedikit   dan non­SBN Rp94,8 triliun. Sementara
          PPN 12 persen yang semula direncanakan   tentu menjadi pekerjaan rumah bagi   itu, pembayaran bunga terdiri dari
          untuk berlaku secara umum kini hanya   pengelolaan dana negara. Pemerintahan   pembayaran bunga utang dalam negeri
          akan diterapkan pada barang­barang   baru dan tahun fiskal baru memerlukan   Rp497,6 triliun dan utang luar negeri
          mewah.                            anggaran tambahan dibandingkan tahun­  Rp55,2 triliun.
            Keputusan tersebut tentu        tahun sebelumnya. Tambahan anggaran   Porsi pembayaran bunga utang
          menghadirkan konsekuensi lain dalam   yang paling kentara adalah terkait adanya   terhadap total belanja pemerintah pusat
          pengelolaan fiskal 2025 dan di tahun­  tambahan kementerian /lembaga/ badan   meningkat Pada 2020, porsinya sebesar
          tahun mendatang. Meski begitu, kebijakan   baru, dan juga beberapa pos jabatan baru.   17,14 persen meningkat sebesar 3,39
          pembatalan kenaikan PPN cukup        Di sisi lain, pemerintahan baru di   persen pada 2025 menjadi 20,53 persen
          melegakan bagi kelas menengah ke bawah   bawah kepemimpinan Presiden Prabowo   atau Rp800,3 triliun. Porsi ini belum
          yang masih berjibaku dengan ekonomi   Subianto dihadapkan pada kewajiban   mencakup cicilan pokok utang yang pada
          yang masih belum stabil pasca pandemi   pembayaran utang dan bunga utang   2025 saja mencapai perkembangan utang
          Covid­19.                         negara yang tidak sedikit. Ditambah lagi   dan bunga utang 2015­2024. (Gambar 1)
            Pemerintah kini harus memutar otak   adanya kebutuhan anggaran tambahan   Posisi utang Indonesia masih di
          menambah alternatif pendapatan  guna   untuk menjalankan program­program   bawah ambang batas. Sesuai dengan UU
          menambal potensi yang hillang akibat   prioritas. Pada APBN 2025, pos belanja   No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 212 / 2025 / Th.XX 29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34