Page 128 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 128
tinggi tersebut dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
(SDM) desa masih rendah yang juga disebabkan oleh rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat desa.
Dalam waktu kurang lebih 25 tahun, jumlah penduduk desa
di seluruh negeri ini telah menyusut sebanyak 10% dari 54,1%
(1995) menjadi 51,2% (2010), lalu 47,7% (2015) dan kini
bersisa 44,3% (2020). Bahkan, BPS memperkirakan 15 tahun
lagi, hanya akan bersisa sepertiga (33,4%) saja rakyat Indonesia
yang masih bermukim di desa – desa. Fenomena ini tidak bisa
kita hindari, bahwa semakin tinggi tingkat migrasi penduduk
pedesaan ke perkotaan khususnya pemuda desa. Berdasarkan
Statistik Keternagakerjaan Sektor Pertanian 2018,bahwa tenaga
kerja yang bermigrasi ke kota sebagian besar adalah pemuda, dan
sekitar 84,5% belum pernah terlibat kegiatan di sektor pertanian,
serta sekitar 93,6% berniat tinggal di kota.
Pemuda desa banyak memilih untuk mencari pekerjaan di
luar desa menandakan bahwa kurangnya lapangan pekerjaan
yang tersedia untuk menghidupi mereka di desa. Akhirnya seperti
yang kita lihat, desa menjadi sepi dan kosong yang hanya dipenuhi
aktivitas – aktivitas orang tua dan berakibat pada perekonomian
desa yang hanya jalan di tempat. Hal tersebut juga menambah
permasalahan baru didesa bahwa regenerasi petani semakin
menyusut. Pemuda desa tidak lagi tertarik pada sektor pertanian
pedesaan. Profesi petani kini dipandang pekerjaan yang kurang
menjanjikan. Penelitian Raharjo (2014) mengemukakan hasil
penelitian di Missouri (AS) yang mendapatkan kenyataan bahwa
pemuda desa saat ini tidak berminat lagidan memiliki persepsi
kurang baik terhadap pekerjaan pertanian walaupun masih
Generasi Milenial dan Sustainable Enterprenership Berbasis Agraria 109