Page 32 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 32

sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
           masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
           diatur dalam undang-undang.”

           Perlunya  Kolaborasi  dan  Pembentukan  Lembaga  Lokal
           Penyelesaian Konflik Agraria

               Salah  satu  akar  permasalahan  besar  dalam  konflik  agraria
           adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait
           hukum dan kepemilikan lahan.  Para oligarki penguasa  datang
           dan langsung menyuruh masyarakat  meninggalkan rumah dan
           lahan pertaniannya dengan klaim bahwa tanah tersebut adalah
           kepemilikan pemerintah atau  perusahaan X. Tanpa sosialisasi
           sejak awal, bertahun-tahun sebelumnya.

               Terdapat tiga penyebab terjadinya konflik, yaitu komunikasi
           (kesalahan penafsiran informasi), struktur (pertarungan antara
           pemilik  kepentingan,  dan juga pribadi (ketidaksesuaian nilai
           pribadi dengan  perilaku) (Diana dalam  Irwandi dkk.,  2017)
           Kondisi  masyarakat  adat  dengan  pihak  yang  berkonflik  ini
           memenuhi ketiga penyebab terjadinya konflik.

               Pertama,  komunikasi.  Secara  umum,  konflik  agraria  pada
           masyarakat  adat  disebabkan  oleh kurangnya  sosialisasi  dan
           pendekatan  kepada masyarakat. Kedua, struktur atau  adanya
           perbedaan  kepentingan.  Konflik  masyarakat  adat  berkaitan
           dengan  perbedaan  kepentingan  antara masyarakat  adat  yang
           ingin mempertahankan lahan  leluhurnya turun  temurun
           dengan kepentingan pemerintah atau  suatu  perusahaan untuk
           memanfaatkan lahan tersebut secara ekonomis. Ketiga, pribadi
           yaitu  ketidaksesuaian nilai pribadi dengan perilaku. Hal ini
           tercermin pada sikap aparat negara yang melakukan kekerasan



                                                     Refleksi 60 Tahun UUPA  13
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37