Page 50 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 50

Salah  satu indikator  keberhasilan transformasi digital
           dengan pemanfaatan big data dalam hal pelayanan pertanahan
           dan tata  ruang adalah  menyelesaikan  berbagai permasalahan
           yang  kompleks di bidang pertanahan.  Namun  realitanya tidak
           demikian,  berdasarkan  data  Kementerian Agraria  dan  Tata
           Ruang/Badan Pertanahan Nasional, menyebutkan bahwa di tahun
           2018  masihterdapat  6.071 kasus sengketa  tanah  yang  sifatnya
           antar perorangan, 2.866 kasus sengketa tanah antara masyarakat
           dengan pemerintah dan 66 kasus sengketa tanah antar kelompok
           masyarakat. Sedangkan ditahun 2019 meningkat dengan jumlah
           permasalahan  tanah  di Indonesia berada  diangka  8.959  kasus
           yang  meliputi  sengketa,  konflik,  dan  perkara.  Dari  total  8.959
           kasus, 56% dari jumlah konflik tersebut merupakan konflik antar
           masyarakat (Kompas:2019).

               Ironis  ketika Kementrian Agraria dan Tata  Ruang/Badan
           Pertanahan    Nasional    (ATR/BPN)     yang   menitikberatkan
           transformasi digital sebagai pilar utamanya, namun masih belum
           dapat  menyelesaikan  berbagai permasalahan  di atas.  Sehingga
           perlu ditinjau dan dianalisis  kembali faktor  yang sebenarnya
           menjadi penyebab permasalahan tanah di masyarakat.

               Pertama, kami menilai bahwa masih kurangnya pengetahuan
           masyarakat dalam urusan pertanahan. Pengetahuan masyarakat
           masih dalam kategori  awam ketika  dihadapkan  terkait  urusan
           hak dalam hukum tanah; hak milik, hak guna – usaha, hak guna
           – bangunan, hak pakai, hak sewa, hak membuka tanah, dan hak
           jaminan/tanggungan atas tanah, serta berbagai hukum lainnya;
           hukum tanah adat, pewarisan tanah dan kepemilikan tanah. Ketika
           pengetahuan  masyarakat  masih dangkal  akan  hal  ini, mereka
           mengambil langkah konflik dalam menyelasaikan permasalahan




                 Pemanfaatan Big Data Menuju Transformasi Digital Pelayanan Pertanahan dan Ruang  31
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55