Page 154 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 154

Permasalahan dan Kebijakan Agraria, Pertanahan, dan Tata Ruang di Indonesia     145


             serta pemanfaatannya guna perencanaan pembangunan wilayah agar dapat dilakukan dengan
             sangat  detail.  Informasi  yang  terkandung  dalam  peta-peta  tematik  kadastral  juga  sangat
             diperlukan  dalam  pekerjaan  perencanaan  itu.  Apabila  pihak  otoritas  berkehendak  mengatur
             ruang  untuk  suatu  kemaslahatan,  maka  dapat  direncanakan  segala  sesuatunya  untuk
             dipersiapkan  secara  dini,  sehingga  program  pengaturan  ruang  tersebut  akan  berjalan  efektif
             dan efisien. Program ini tidak semata bersifat fisik belaka, tetapi program pembangunan sosial
             seperti  pengentasan  kemiskinan  pun  dapat  diinformasikan  dengan  lebih  mudah  melalui

             informasi spasial ini.

             Mencermati Peluang dan Kendala Rencana Pengembangan Kadaster Multiguna
                   Kota  Surakarta  telah  menyampaikan  visi  daerahnya  terkait  perkembangan  teknologi

             informasi dengan mendeklarasikan diri sebagai smart city. Hal itu tentu tidak lepas dari sistem
             informasi  daerah  yang  dirancang  untuk  melayani  masyarakatnya.  Berbagai  kemudahan
             mengakses informasi dan pelayanan publik akan disediakan oleh otoritas daerah, dan konsep
             data sharing akan dikembangkan lebih luas. Dalam konsep kota cerdas ini, kadaster multiguna
             akan  berpeluang  besar  turut  membantu  berbagai  hal  kegiatan  masyarakat,  terutama  dalam
             mengelola  sumberdaya  yang  ada  dengan  efisien,  serta  memudahkan  mereka  mengakses

             informasi, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.
                   Berbicara  peluang  atau  kemudahan  dalam  mengembangkan  kadaster  multiguna,  Kota
             Surakarta  tentu  mempunyai  kelebihan  komparatif  daripada  daerah  lain.  Peta  Kadaster  Kota
             Surakarta ditargetkan selesai 100% tahun 2018 ini. Saat ini peta tersebut sedang digarap oleh
             Kantor  Pertanahan,  dari  kondisi  bidang-bidang  tanah  yang  kurang  akurat  posisinya  menjadi

             akurat.  Tentu  peta  kadastral  ini  dipandang  sebagai  aset  besar  untuk  membangun  kadaster
             multiguna yang dapat melayani kota sebagaimana jargon smart city yang telah dideklarasikan.
             Demikian juga 7 (tujuh) macam peta tematik yang tersedia di Kantor Pertanahan akan sangat
             mendukung  bagi  program-program  perencanaan  kota.  Selain  itu,  peluang  untuk
             mengembangkan  kadaster  multiguna  juga  dapat  ditangkap  dari  komputerisasi  pelayanan
             publik yang telah diselenggarakan oleh instansi-instansi perangkat daerah, perusahaan daerah

             (BUMD), dan perusahaan nasional (BUMN). Sewaktu proposal penelitian ini disampaikan di
             Kantor  Bappeda  Kota  Surakarta,  antusiasme  terlihat  dari  pihak  Bappeda.  Diskusi  pun
             berkembang dengan sangat baik dan lancar, hingga akhirnya penelitian ini diijinkan. Bahkan
             seorang pejabat Bappeda menawari tim peneliti untuk melakukan audiensi dengan Walikota di
             waktu mendatang.

                   Hanya  saja  sewaktu  penelitian  dilakukan,  sebagian  data  yang  diperlukan  belum  bisa
             diperoleh karena terkait kewenangan yang diatur dalam peraturan yang berlaku. Seperti data
             kependudukan  dan  kesejahteraan  keluarga  (termasuk  data  kemiskinan)  harus  seijin  dari
             Walikota  dan  otoritas  pengentas  kemiskinan.  Sangat  disayangkan  memang,  data
             kependudukan  (terutama  Nomor  Induk  Kependudukan)  yang  sangat  diperlukan  untuk
             menginformasikan  berbagai  keperluan,  seperti  penguasaan  tanah,  belum  dapat  diperoleh.

             Demikian pula data layanan pelanggan listrik dari PLN dan pelanggan telepon dari PT. Telkom
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159