Page 549 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 549

Masalah Agraria

              waktu yang tersebut dalam pasal 2 ayat 1, ditetapkan oleh
              dan atas persetujuan kedua pihak; bila tentang hal ini tak
              dapat persetujuan, maka jumlah itu ditetapkan oleh Kepala
              Daerah, dengan pedoman dan mengingat pertimbangan pani-
              tia, yang dianjurkan dalam surat Menteri Kemakmuran,
              Jawatan Perkebunan, ttg. 31 Oktober 1946 No. 641/G/2 yang
              kini berlaku di daerah-daerah luar Yogyakarta dan Surakarta.
            (2).Uang kerugian itu diterimakan kepada kelurahan dengan
              ketentuan bahwa 75% dari jumlah itu adalah buat para pemi-
              lik tanah (kuli kenceng) yang berkepentingan, dan yang 25%
              buat Kas Kelurahan.

                                    Pasal 5
            (1).Dengan persetujuan kedua pihak penyelenggara tanaman di
              atas tanah-tanah yang tersebut dalam pasal 1 huruf b, baik
              semua maupun sebagian, dapat dilakukan oleh petani-petani
              yang berkepentingan berdasar pada suatu perjanjian sukarela
              yang diperbuat di hadapan Bupati yang bersangkutan.
            (2).Di dalam hal ini ketentuan-ketentuan dalam pasal 2 dan 4
              tidak berlaku.

                                    Pasal 6
            Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diumumkan.
            Ditetapkan di Yogyakarta, pada tanggal 12-6-1948.


                                      Wk. Presiden Republik Indonesia:
                                                    (MOH. HATTA)
                                          Menteri Dalam Negeri R. I.,
                                                      (SOEKIMAN)

            Diumumkan pada tanggal 12-6-1948
            Wk. Sekretaris Negara,
            (RATMOKO)







            528
   544   545   546   547   548   549   550   551   552   553   554