Page 190 - Persoalan Agraria Kontemporer: Teknologi, Pemetaan, Penilaian Tanah, dan Konflik
P. 190
konversi penggunaan lahan yang paling banyak adalah Kecamatan Kuta
Utara 171,48 Ha/th (5,06%/th), sedangkan yang paling sedikit di
Kecamatan Petang 2,67 Ha/th(0,02%). Luas lahan pertanian tahun 2013:
23217,19 Ha, rerata laju konversi per tahun: 637,49 Ha/th
(667,49/66787=0,95%). Jumlah penduduk tahun 2013: 845500 jiwa, rerata
laju pertambahan penduduk per tahun: 20761,8 (3,25%), rerata produksi
padi: 6276,75 kg/Ha (Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung dan
Kabupaten Gianyar, 2013 dan Gambar 1)
Hasil tumpang-susun peta penggunaan tanah tahun 2003 dan
2013 adalah berupa peta konversi penggunaan tanah pertanian ke
non-pertanian tiap kecamatan di Kabupaten Badung dan Kabupaten
Gianyar. Perhitungan hubungan antara X dan Y (koefisien korelasi
sederhana) menggunakan rumus (1) dengan SPSS hasilnya seperti pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Penghitungan setiap Variabel Pengaruh terhadap Variabel
Terpengaruh
Variabel t Sig T
1 2 3
Kepadatan penduduk (X) 3,717 0,0048
Sumber: Pengolahan data de ngan SPSS
Kesimpulan statistik: Variabel independen X berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y), semakin besar nilai T (kolom 2) Tabel 3,
maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap konversi penggunaan
lahan, untuk menentukan arah hubungan dengan memperhatian
tanda/nilai (+) dan (-). Pada penelitian ini nilainya adalah (+) artinya
semakin padat penduduk di suatu daerah maka semakin banyak pula
terjadi konversi penggunaan lahan pertanian ke non-pertanian.
G. Hasil Analisis Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan (produksi beras) merupakan salah satu tujuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan secara lokal maupun nasional. Dari sisi
produksi pangan tersebut peningkatan ketahanan pangan diupayakan
melalui peningkatan produksi padi terutama yang dihasilkan dari lahan
pertanian (sawah). Salah satu strategi ketahanan pangan yang harus
181