Page 63 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 63

Tukang Kebun

                                  A. Warits Rovi




            sepagi itu gigilku berbatang jarum
            menenun udara subuh ke sampir kebun
            dengan niat yang telanjang, pejam bayang memanjang
            : demi anak isteri
            memisahkan hari dan rasa perih
            sebab ini inti proklamasi


            lalu matahari lamban sekuncup kecubung putih
            mematah runcing duri di bawah kaki


            kemudian terik dan menyengat
            membuatku paham pada hidup yang pekat

            sabit, pacul dan cangkul menyuarakan wangi mawar
            lantun ke palung dada yang memar
            semasa ini, vasvas masih kosong
            oleh janjijanjinya yang melompong


            Bung Duwak, 2010













            48   Antologi Puisi Agraria Indonesia
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68