Page 175 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 175

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            dikelola; (ii) pengaruh lamanya waktu; (iii) pewarisan.  Penguasaan                           yuridis; (b) bidang teknik geodesi khususnya kadaster hak dan; (c)
                                                                 7
            nyata didapat antara lain melalui cara individualisasi hak ulayat,                            bidang administrasi atau tata pendaftaran tanah.
            membuka hutan dan hadiah dari raja.                                                               Kegiatan bidang yuridis berupa usaha pengumpulan keterangan
                Selanjutnya  Pasal  22  Undang-Undang  Nomor  5  Tahun  1960                              mengenai status hukum dari bidang tanah, pemegang haknya serta
            mengatur lahirnya hak milik sebagai berikut:                                                  beban-beban lain di atas bidang tanah itu. Bidang teknik geodesi
                                                                                                          melalui  kadaster  hak  melakukan  pengumpulan  data  fisik  objek
            1.  Terjadinya  hak  milik  menurut  hukum  adat  diatur  dengan
                                                                                                          yang kegiatannya meliputi pengukuran dan pemetaan batas-batas
                Peraturan Pemerintah.
                                                                                                          bidang tanah hingga diperoleh kepastian mengenai letak, batas dan
            2.  Selain menurut cara sebagai yang dimaksud dalam ayat 1 pasal
                                                                                                          luas tiap bidang tanah, sedang kegiatan bidang  administrasi berupa
                ini hak milik terjadi karena:
                                                                                                          pembukuan  dari hasil kegiatan yuridis dan teknik geodesi  dalam
                a.  penetapan  Pemerintah,  menurut  cara  dan  syarat-syarat
                                                                                                          suatu  daftar,  daftar  ini  harus  dipelihara  secara  terus  menerus
                    yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
                                                                                                          sehingga merupakan arsip  hidup dan otentik.
                b.  ketentuan undang-undang
                                                                                                              Ketiga bidang kegiatan tersebut sangat erat hubungannya satu
                                                                                                          sama lain sehingga tidak ada satupun dapat diabaikan melainkan
                Sampai saat ini Peraturan Pemerintah yang mengatur terjadinya
                                                                                                          masing-masing memerlukan perhatian khusus yang sama cermat
            hak milik menurut hukum adat  yang merupakan perintah UUPA
                                                                                                          dan seksama. Penanganan yang kurang teliti dari salah satu bidang
            Pasal 22 ayat (1) belum pernah terbit padahal perintah itu sudah 53
                                                                                                          tersebut  dapat  mengakibatkan  permasalahan  hukum  di  bidang
            tahun yang lalu. Terjadinya hak milik tidak cukup diatur dengan
                                                                                                          pertanahan khususnya dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran
            Peraturan Peraturan Pemerintah,  hal-hal menyangkut keperdataan
                                                                                                          tanah.
            orang  atau  badan  hukum  seharusnya  diatur  dengan  undang-
                                                                                                              Sengketa pertanahan terus bermunculan menuntut penyelesaian
            undang.  Namun  terjadinya  hak  milik  karena  ketentuan  undang-
                                                                                                          secara  hukum,  administratif,  maupun  politis.  Masalah-masalah
            undang sesuai perintah UUPA Pasal 22 ayat (2) huruf b. sampai saat
                                                                                                          pertanahan walaupun sudah ditangani dan dianggap selesai, tidak
            ini  belum  juga  pernah  diundangkan.  Setelah  berlakunya  UUPA,
                                                                                                          tertutup kemungkinan dikemudian hari masalah  yang sama akan
            pemilikan  tanah  dapat  terjadi  karena  bekas  milik  adat  (Pasal  22
                                                                                                          muncul kembali. Hal ini merupakan akibat dari  tata laksana pen-
            ayat  (1)  yang  sampai  saat  ini  belum  diatur  dengan  Peraturan
                                                                                                          daftaran  tanah  yang  belum  tertib  dan  sistem  pendaftaran  tanah
            Pemerintah  maupun  Undang-Undang  dan  karena  penetapan
                                                                                                          “negatif”.
            pemerintah melalui pemberian hak (Pasal 22 ayat (2) angka 2a).
                                                                                                              Kesalahan  dalam  pembuatan  sertipikat  yang  dilakukan  oleh
                Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
                                                                                                          Kepala  Kantor  Pertanahan  termasuk  stafnya  dapat  merupakan
            Pendaftaran Tanah oleh Pemerintah diselenggarakan pendaftaran
                                                                                                          perbuatan yang termasuk  sebagai perbuatan yang melawan hukum.
            hak atas tanah (rechts kadaster) yang meliputi kegiatan: (a)  bidang
                                                                                                          Kesalahan  (schuld)  dari  Kepala  Kantor  Pertanahan  dapat  terjadi
                                                                                                          karena  kelalaian  (culpa)  atau  karena  kesengajaan  (dolus).  Atas
            7   Herman Soesangobeng, Penjelasan Serta Tafsiran Tentang Kedudukan Hukum Adat
                dan  Hak  Menguasai  Adat  dan  Hak  Menguasai  dari  Negara  bagi  Pembentukan
                Hukum Pertanahan Indonesia, Tidak diterbitkan, Jakarta 2005, hlm. 31.

            174                                                                                                                                                         175
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180