Page 233 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 233

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            daerah  bertentangan  dengan  kepentingan  umum  dan/atau  per-                               (BPHTB) diatur dalam bab XII mulai pasal 57 sampai dengan pasal
            aturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Menteri Keuangan                                 65, dalam peraturan daerah ini didefinisikan antara lain :
            merekomendasikan  pembatalan  peraturan  daerah  dimaksud
                                                                                                              “Wajib  pajak  adalah  orang  pribadi  atau  Badan,  meliputi  pembayar
            kepada presiden melalui menteri dalam negeri”.
                                                                                                              pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak
                Dalam konteks perpajakan, pajak daerah berperan penting di                                    dan  kewajiban  perpajakan  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan
            dalam  penyelenggaraan  otonomi  daerah.  Hal  ini  sejalan  dengan                               perundang-undangan perpajakan daerah. Dasar pengenaan BPHTB
            pendapat Kaho (1998), yang menyatakan bahwa ciri daerah otonom                                    adalah nilai perolehan objek pajak bisa beruap nilai transaksi ataupun
                                                                                                              nilai pasar dengan besar pajak sebesar 5 % dari nilai perolehan objek
            salah  satunya  adalah  mempunyai  kemampuan  self  supporting  di
                                                                                                              pajak,  sedangkan  objek  pajak  tidak  kena  pajak  ditetapkan  sebesar
            bidang keuangan sehingga faktor keuangan yang di antaranya digali                                 60.000.000 untuk setiap wajib pajak.”
            dari  sektor  pajak  harus  memberikan  pengaruh  terhadap
            penyelenggara an  otonomi  daerah.  Faktor  keuangan  ini  menjadi                            C.  Prosedur Pemungutan BPHTB di Kantor
            salah  satu  indikator  tingkat  kemampuan  daerah  dalam                                         Pertanahan
            penyelenggara an  otonominya..  Keberhasilan  penyelenggaraan
            otonomi  daerah  salah  satunya  dipengaruhi  oleh  cukup  tidaknya                           Prosedur  pemungutan  BPHTB  yang  dilaksanakan  di  Kantor
            kemampuan  daerah  tersebut  dalam  bidang  keuangan  yang  salah                             Pertanahan, dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah atau
            satunya ditunjang dari sektor pajak.                                                          PPAT dan dilakukan setelah pihak yang bersangkutan (penjual dan

                Dengan  terbitnya  Undang-undang  Nomor  28  Tahun  2009                                  pembeli  proses  jual  beli  atau  ahli  waris)  datang  menghadap  di
            tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tentunya akan semakin                               hadapan PPAT. Setelah para pihak menghadap di hadapan Pejabat
            mudah bagi daerah untuk menggali potensi pajak yang ada serta                                 Pembuat Akta Tanah, proses pemungutan BPTB itu dimulai dengan
            mempunyai payung hukum yang lebih kuat. Hal ini termasuk aturan                               pengakuan  para  pihak  tentang  besarnya  harga  yang  disepakati
            mengenai  tata  cara  pemungutan  pajak  daerah  yang  di  dalam                              tentang suatu obyek yang dijadikan dasar perjanjian. Setelah men-
            undang-undang  tersebut  diatur  pada  pasal  96.  Aturan-aturan                              dengar  besarnya  transaksi  harga  yang  disepakati,  PPAT  mem-
            tersebut antara lain: pemungutan pajak tidak boleh diborongkan;                               bandingkan  atau  melihat  di  dalam  tabel  Nilai  Jual  Objek  Pajak
            setiap wajib pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan                             (NJOP)  yang  telah  diterbitkan  oleh  DPKKAD.  Dengan  mengacu
            surat  ketetapan  pajak  atau  dibayar  sendiri  oleh  wajib  pajak  ber-                     pada nilai dari NJOP yang telah ada, pejabat pembuat akta tanah

            dasarkan peraturan perundang-undangan, serta tata cara pengenaan                              dapat melihat apakah nilai transaksi yang telah dilakukan oleh para
            pajak.                                                                                        pihak  (penjual  dan  pembeli)  lebih  tinggi  atau  lebih  rendah  dari
                Dengan kewenangan yang ada pada daerah setelah berlakunya                                 NJOP.  Berdasarkan  pengakuan  dari  pembali  tersebut,  PPAT
            undang-undang  tersebut  di  atas,  daerah  Kabupaten  Magelang                               menuang kan dalam akta.
            dalam  hal  ini,  menerbitkan  Peraturan  Daerah  (Perda),  yaitu                                 Alur prosedur pemungutan BPHTB yang dilakukan selama ini
            Peraturan  Daerah  Kabupaten  Magelang  Nomor  13  Tahun  2010                                adalah Penetapan BPHTB yang mengacu pada UU Nomor 28 Tahun
            tentang Pajak Daerah, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan                               2009 terhadap pelaksanaan pelayanan pendaftaran pertama kali di
                                                                                                          Kabupaten  Magelang.    Penetapan  BPHTB,  dikerjakan  oleh  PPAT


            232                                                                                                                                                         233
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238