Page 272 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 272

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 c.  Lokasi  yang  dimohon  juga  telah  diukur  secara  teknis  dan      Sungai yang disebut oleh penduduk dengan sebutan Sungai
 dengan pertimbangan area tersebut tidak termasuk dalam area   Kalianyar tersebut merupakan sungai yang memisahkan antara
 terlarang sempadan sungai, karena telah sesuai dengan Pasal 6   Kelurahan  Gilingan  dan  Kelurahan  Nusukan.  Di  sepanjang
 Permen PU No.63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai,   Sungai Kalianyar ini terdapat tanaman rerumputan yang oleh
 Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasan Sungai dan Bekas   penduduk disebut dengan tanaman rumput kolonjono (rumput
 Sungai yang berbunyi:   gajah).  Selain  terdapat  rumput  kolonjono,  di  sekitar  sungai
                   tersebut  juga  terdapat  tanah  negara  yang  masih  kosong  dan
 (1)  Garis  sempadan  sungai  bertanggul  ditetapkan  sebagai
                   belum ditanami, maka pada tahun 1967 tanah tersebut ditanami
 berikut:
                   oleh beberapa penduduk dengan beberapa tanaman yang dapat
 a.  Garis  sempadan  sungai  bertanggul  di  luar  kawasan
                   diambil hasilnya, misalnya yaitu: pohon pisang, pohon jambu,
 perkotaan  ditetapkan  sekurang-kurangnya  5  (lima)
                   ketela pohon, mangga, jagung dan sebagainya.
 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul;
                       Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin
 b.  Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan
                   pesat, maka kebutuhan penduduk akan perumahan pun juga
 perkotaan  ditetapkan  sekurang-kurangnya  3  (tiga)
                   semakin  meningkat.  Karena  penduduk  memerlukan  rumah
 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul.
                   untuk tempat tinggal, maka tanah yang semula ditanami oleh
 (2)  Dengan  pertimbangan  untuk  peningkatan  fungsinya,   penduduk dengan tanaman pohon pisang, jambu, mangga dan

 tanggul  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  (1)  dapat   ketela pohon tersebut pada tahun 1997 tanah tersebut diratakan
 diperkuat, diperlebar dan ditinggikan, yang dapat berakibat   dan  mulailah  penduduk  mendirikan  rumah  secara  bersama-
 bergesernya letak garis sempadan sungai.  sama.
                       Mereka mendirikan rumah-rumah tidak permanen secara
 4.  Pelaksanaan Permohonan Hak Atas Tanah di Sekitar   bersama-sama. Setelah berdiri dan tidak ada gangguan maka
 Sempadan Sungai Menjadi Tanah Hak Milik di   mulailah  penduduk  yang  lain  mengikuti  mendirikan  rumah

 Kelurahan Gilingan dan Nusukan  mereka. Rumah yang telah dibangun tersebut masing-masing
 a.  Kelurahan  Gilingan  merupakan  salah  satu  kalurahan  yang   luas tanahnya tidak sama antara yang satu dengan yang lain,
 termasuk  di  dalam  wilayah  Kecamatan  Banjarsari,  Kota   selain  itu  bahan  bangunan  yang  dipergunakan  untuk  mem-

 Surakarta. Apabila dihitung maka wilayah kalurahan Gilingan   bangun  pun  juga  berlainan,  hal  ini  disebabkan  kekuatan
 luas tanahnya sekitar 127,2 Ha. Dari 127,2 Ha dapat dikelompok-  ekonomi masing-masing penduduk yang berbeda-beda.
 kan dalam 3 jenis penggunaan tanahnya:     Setelah 19 tahun menempati tanah tersebut, ada sebagian

 1)  Tanah untuk terminal Tirtonadi;  warga  yang  mengklaim  bahwa  tanah  yang  mereka  tempati
 2)  Tanah untuk rumah penduduk;  adalah  tanah  hak  miliknya  dan  bukan  tanah  negara.  Dengan
 3)  Sungai;       alasan bahwa mereka menempati tanah tersebut sudah turun
                   temurun dari nenek moyangnya. Maka untuk lebih menjamin

                   ketenangan tanah yang mereka tempati kemudian ada warga

 270                                                                         271
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277