Page 293 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 293

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

                                                                                                              Tabel 2 juga menunjukkan bahwa harga tanah di kota jauh lebih
              Kota     Transaksi di PPAT         NJOP              ZNT                                    tinggi daripada harga tanah di desa dan hal ini merupakan fenomena
             1      729.927                 702.000           2.106.000                                   yang wajar dan logis serta konsisten dengan teori landrent. Dalam
             2      2.109.589               1.274.000         3.822.000                                   teori  ini  diungkapkan  bahwa  nilai  property  termasuk  tanah  me-
             3      1.119.792               916.000           2.748.000                                   ningkat ke arah kota dan sebaliknya menurun ke arah desa. Menurut
             4      1.216.814               1.416.000         4.248.000
                                                                                                          penjelasan  teori  ini dikemukakan bahwa  kota adalah tempat  ter-
             5      833.333                 614.000           1.842.000
                                                                                                          sedia nya faktor produksi dan tempat memasarkan hasil produksi.
             6      2.079.208               1.032.000         3.096.000
                                                                                                          Oleh  karena  itu,  bagi  mereka  yang  tinggal  di  wilayah  kota  tidak
             7      2.745.098               1.573.000         4.719.000
                                                                                                          perlu  mengeluarkan  ongkos  mahal  untuk  memperoleh  faktor
             8      1.500.000               1.147.000         3.441.000
                                                                                                          produksi tersebut, sebaliknya mereka yang tinggal di desa memerlu-
             9      1.370.370               614.000           1.842.000
                                                                                                          kan ongkos besar untuk dapat memperoleh faktor produksi tersebut
             10     956.757                 802.000           2.406.000
                                                                                                          di kota. Demikian halnya dengan penjualan produksi yang adanya
             11     400.000                 285.000           855.000
                                                                                                          di kota, maka bagi mereka para produsen di desa harus mengeluarkan
             12     547.445                 464.000           1.392.000
                                                                                                          biaya  yang  besar  untuk  sampai  ke  kota.  Biaya-biaya  itulah  yang
             13     500.000                 464.000           1.392.000
                                                                                                          bertindak  sebagai  faktor  penyesuai  sehingga  nilai  tanah  di  kota
             14     888.889                 335.000           1.005.000
                                                                                                          lebih tinggi daripada di desa.
             15     912.863                 802.000           2.406.000
                                                                                                              Di desa, rasio antara harga tanah dalam akta PPAT terhadap
             16     369.458                 335.000           1.005.000
                                                                                                          harga tanah NJOP di desa mencapai 3,35, sedangkan rasio antara
             17     477.327                 480.000           1.440.000
                                                                                                          harga tanah menurut Peta ZNT terhadap harga tanah NJOP sebesar
             18     1.760.563               916.000           2.748.000
                                                                                                          6,16,  dan  rasio  antara  harga  tanah  menurut  Peta  ZNT  terhadap
             19     2.500.000               1.032.000         3.096.000
                                                                                                          haraga tanah dalam akta PPAT sebesar 1,84. Angka 3,35  menunjuk-
            Sumber: Data hasil dokumentasi tahun 2014 di Kantor Pertanahan Kab. Kediri.
                                                                                                          kan bahwa peningkatan harga tanah di desa-desa memang cukup
                Analisis terhadap ketiga jenis data harga tanah dari Tabel 1 di                           tinggi, sedangkan harga tanah menurut NJOP sangat tertinggal (not
            atas disajikan dalam Tabel 2. Menurut Tabel 2 ini diketahui bahwa                             updated)  sehingga  PPAT  bersepakat  mencantumkan  harga  tanah
            baik  di  desa  maupun  di  kota  menunjukkan  gejala  bahwa  harga                           dalam Akta PPAT secara logis agak tinggi walaupun masih jauh di

            tanah  menurut  Peta  ZNT  paling  tinggi  disusul  oleh  harga  tanah                        bawah harga terkini (Peta ZNT). Angka 6,16 menunjukkan bahwa
            dalam akta PPAT dan paling rendah adalah harga tanah menurut                                  peningkatan harga riil di lapangan memang sudah tinggi, terebih
            NJOP PBB. Urutan besar harga tanah menurut ketiga sumber yang                                 jika dibandingkan terhadap harga menurut NJOP yang tidak pernah
            demikian itu adalah wajar. Kewajaran tersebut, karena harga tanah                             dimutakhirkan  sejak  puluhan  tahun  yang  lalu.  Angka-angka  itu
            menurut NJOP sangat tertinggal karena tidak pernah dimutakhirkan,                             menurut penulis sangat wajar dan senada dengan besaran-besaran
            harga  tanah  dalam  akta  PPAT  telah  diatur  memang  harus  lebih                          peningkatan  harga  tanah  riil  di  lapangan  yang  berkisar  antara  3
            tinggi daripada harga tanah menurut NJOP SPPT, dan harga tanah                                hingga 6 kali dibandingkan harga tanah menurut NJOP (Sudirman

            dalam Peta ZNT memang harga tanah terkini yang termutakhirkan.                                et al., 2012; Sudirman et al., 2013).

            292                                                                                                                                                         293
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298