Page 94 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 94

Badan-badan hukum yang mempunyai perwakilan di
                     Indonesia. UUPA pada dasarnya tidak memuat ketentuan khusus
                     mengenai hapusnya hak pakai jika: 111

                     a.   Jangka waktu berakhir.
                     b.  Diberhentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena
                         sesuatu yang harus dipenuhi oleh pemegang haknya yang
                         bersangkutan dengan statusnya.

                     c.   Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya
                         berakhir.
                     d.  Dicabut untuk kepentingan umum.
                     e.   Tanahnya musnah.

                e)  Hak Sewa

                     Pasal 44 UUPA menyebutkan bahwa:
                     a.   Seorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas
                         tanah, apabila ia berhak menggunakan tanah milik orang
                         lain untuk keperluan bangunan dengan membayar kepada
                         pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.

                     b.  Pembayaran uang sewa dapat dilakukan;
                         1.  satu kali atau pada tiap-tiap waktu tertentu.
                         2.  sebelum atau sesudah tanah dipergunakan.
                     c.   Perjanjian sewa tanah yang dimaksudkan dalam pasal ini tidak
                         boleh disertai syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur
                         pemerasan.
                         Berdasarkan isi dari ketentuan Pasal tersebut dapat dikatakan
                     bahwa hak sewa adalah hak yang memberi kewenangan kepada
                     orang lain untuk menggunakan tanahnya. Perbedaannya dengan
                     hak pakai adalah dalam hak sewa penyewa harus membayar uang
                     sewa.

                         Hak sewa untuk bangunan harus dibedakan dengan hak
                     sewa atas bangunan. Dalam hal sewa untuk bangunan, pemilik


                111   Effendi Perangin, Op cit, hlm 295

                                            77
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99