Page 16 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 16

2     Oloan Sitorus

            perspektif ketahanan nasional  sebagai konsepsi  melalui
            pendekatan kehidupan nasional secara holistik. Seluruh aspek
            kehidupan  nasional  (baik alamiah dan sosial) adalah saling
            berkaitan dan mempengaruhi. Dalam pada itu, membangun
            aspek  kehidupan alamiah,  akan  berdampak  pada aspek
            kehidupan sosial.  Demikian  pula sebaliknya,  pembangunan
            aspek sosial kehidupan nasional juga dapat berpengaruh pada
            aspek  kehidupan alamiah.  Pada  akhirnya,  dapat  ditegaskan
            bahwa  pembangunan nasional  (dalam  segala  aspeknya

            itu,  termasuk pembangunan  spasial)  pun  mempengaruhi
            ketahanan nasional.  Dalam konteks  demikianlah, maka
            penataan ruang mempengaruhi ketahanan nasional.
                Penataan  ruang  yang komprehensif, holistik,  dan
            terintegrasi  sesuai  kebutuhan    pembangunan     akan

            menguatkan ketahanan  nasional.  Oleh karena  itu, maka
            penataan ruang harus dilakukan dengan memperhatikan arah
            pembangunan nasional pada Gatra Geografi. Lumban Sianipar
            mengatakan bahwa arah pembangunan nasional pada Gatra
            Geografi  (Ketahanan  Nasional sebagai  kondisi), antara  lain,
            adalah menjadikan ruang sebagai tempat hidup dan sumber
            kehidupan. Salah satu strategi untuk menyelesaikan persoalan
            pada gatra geografi itu adalah dengan merumuskan tata ruang
            dalam suatu perencanaan yang holistik yang disebut sebagai

            Rencana Umum  Tata Ruang (selanjutnya  disebut  RUTR),
                                                                   2
            dalam hal ini Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten



            2   Lumban Sianipar, “Ketahanan Nasional dan Permasalahannya”,
                Bahan Ajar PPRA LIII, Tahun 2015. Selanjutnya perhatikan Pasal
                14 ayat (2) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21