Page 305 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 305
Pergerakan Melawan Tanaman Rekasaya Genetik
memakainya dalam skala yang amat besar bahkan sebelum
regulasi yang resmi dikeluarkan. Ini adalah cara insentif
untuk mengurangi biaya tinggi pada pemakaian pestisida
untuk tanaman kapas, dan Monsanto sangat ingin ber-
pindah fokus dari cara tradisional mereka pada agro kimia
pada sektor pembibitan (Glover 2007). Walapun secara
pokok penanaman tanaman RG dilakukan oleh petani yang
berbeda-beda, produsen komersial skala besar kedelai dan
jagung di Brazil dan Afrika Selatan, dan petani kecil yang
menanam kapas di India dan di (pada tingkat yang lebih
rendah) Afrika Selatan, mereka mampu mendapat pe-
masukan.
Munculnya tanaman RG rupanya tidak terjadi dalam
situasi yang tenang. Dalam dekade terakhir bermunculan
banyak protes yang membabi buta yang meletus di tiga
negara ini, yang dipelopori oleh berbagai kelompok,
sorotan media yang intens dan berkembangnya perdebatan
global. Perdebatan berfokus pada keputusan komersialisasi
tanaman RG, ketakutan mengenai prospek dari gen “ter-
132
minator” , di samping perhatian yang lebih luas pada hak
paten, pengaturan perusahaan dan tentu saja konsekuensi
dari hubungan perdagangan globalisasi. Dalam banyak hal,
ada kesamaan hubungan yang membingkai oposisi
terhadap proyek tanaman RG di tiga negara, namun ada
yang membedakan mereka, yaitu konteks dan pertim-
bangan lokal yang ditunjukkan di bawah ini. Di tiga negara
dalam periode ini memperlihatkan rentetan dari munculnya
kegiatan anti tanaman RG. Setiap negara memiliki hu-
bungan yang berbeda dan terkadang tidak jelas asosiasinya
dengan gerakan dan organisasi petani. Terkadang ada
132 Gen “terminator” merujuk pada Genetic Use Restriction Technolo-
gies (GURTs), dimana sisipan gen dicegah penggunaannya di
generasi berikutnya. Akibat kehebohan dari teknologi ini sehingga
belum juga dikeluarkan.
291