Page 113 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 113

102   Gamma Galudra, dkk.

               berevolusi. Situasi itu semakin diperparah oleh ke-
               rangka hukum yang memang tidak memuaskan.
               Sejauh mana kerumitan itu bisa dilihat pada kasus
               bekas proyek tanah gambut sejuta hektar di Kaliman-
               tan Tengah (studi kasus 2). Dalam studi kasus itu,
               tidak satupun perangkat hukum yang menangani
               penguasaan tanah, melainkan penguasaan tanah itu
               ditangani dengan hukum yang mengurus organisasi
               dan administrasi. Dasar hukum untuk penguasaan
               tanah itu seringkali ambigu dan rawan untuk digugat
               secara hukum. Studi kasus itu juga memperlihatkan
               bahwa status hukum tanah dan sumber daya hutan
               itu pun menjadi tidak jelas sehingga kebingungan pun
               timbul terkait bukan hanya siapa yang memiliki hak
               untuk menggunakan dan mengakses sumber daya
               tanah dan hutan tetapi juga terkait persoalan siapa
               yang berwenang akan hak menentukan hak itu. Ber-
               dasarkan studi kasus itu, tugas untuk menetapkan
               dasar hukum pun semakin lebih sulit karena adanya
               beberapa sistem yang tumpang tindih dan tidak bisa
               berdamai di antara hukum tanah nasional dan antara
               hukum tanah komunitas dan adat.
            2. Pertarungan perebutan penguasaan tanah itu me-
               nunjukkan adanya beberapa strategi diskursif di antara
               pihak-pihak yang berkonflik. Studi kasus Halimun-
               Salak menggambarkan bagaimana orang setempat
               mengklaim tanah taman nasional dengan cerita mitos
               masa lalu dan mengklaim tanah dengan tindakan baik
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118