Page 114 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 114

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  103

                 dan kemauan baik dari pemilik terdahuu. Meskipun
                 terjadi pertarungan itu, orang setempat menggunakan
                 klaim-klaim itu sebagai strategi untuk menegosiasi
                 penguasaan tanah. Sebaliknya, pemerintah menggu-
                 nakan bukan hanya hukum dan kebijakan, tetapi juga
                 menggunakan kepentingan keanekaragaman dan
                 konservasi di area itu. Pihak-pihak yang berkonflik itu
                 memilih untuk bertarung dengan argumen hukum,
                 argumen politik, argumen sejarah, argumen sosiokul-
                 tural dan argumen moral.
                 Untuk mendukung klaim mereka, tergantung pada
                 kerangka diskursif mana yang mereka anggap paling
                 cocok untuk situasi itu. Sehingga untuk memahami
                 klaim tanah itu, kita tidak cukup hanya memperhatikan
                 aspek hukum, tetapi juga harus memperhitungkan
                 perkembangan sejarah, politik dan ekonomi yang
                 berperan menentukan klaim tanah dan potensi klaim
                 itu untuk berubah menjadi sengketa atau tetap laten.
              3. Penguasaan pohon pun berbeda dari penguasaan
                 tanah. Studi kasus Lamandau memperlihatkan bagai-
                 mana penguasaan pohon bisa semakin memperparah
                 kerumitan hak karbon. Proses negosiasi yang mem-
                 berikan hak akses tanah kepada para penduduk desa
                 di area itu bisa menimbulkan konflik lebih jauh teruta-
                 ma ketika pemilik pohon tidak otomatis menjadi pemi-
                 lik tanah yang ditumbuhi pohon itu. Pemahaman atas
                 penguasaan tanah itu harus juga dilengkapi dengan
                 pemahaman tentang berbagai penggunaan dan akses
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119