Page 179 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 179

166   Aristiono Nugroho dan Sutaryono

                Ketiga, sektor  galian  C, yang berupa  material hasil
            erupsi Gunung Merapi, seperti pasir  gunung dan  batu  serta
            kerikil. Bahan  galian  C  cukup  banyak  di dusun  ini, karena
            Dusun  Kaliadem  disebelah  Timur  dilalui Sungai Gendol,
            dan  di sebelah  Barat  dilalui  Sungai Opak. Oleh  karena  itu,
            dusun  ini dikenal sebagai penyedia  pasir  dan  batu  yang
            terbawa  oleh  banjir  ketika  terjadi hujan  di puncak  Gunung

            Merapi. Para penambang pasir dengan armada truknya selalu
            sibuk  mengeruk  pasir  di wilayah  ini, meskipun  ada  bahaya
            yang menghadang berupa     kerusakan  lingkungan. Setiap
            hari ratusan truk mengangkut pasir di alur sungai, sehingga
            lama-kelamaan pasir pun habis, kemudian penambang mulai
            mengeruk  pinggir-pinggir  sungai, sehingga  daerah  aliran
            sungai mengalami kerusakan, berupa  lubang-lubang besar

            yang menganga. Pada tanggal 11 November 2014 pernah terjadi
            hujan  pertama  di tahun  2014, yang menimbulkan  adanya
            korban  jiwa  4 orang penambang pasir  dan  2 buah  truk  yang
            terkubur pasir yang mengalir dari puncak Gunung Merapi;
                Keempat, sektor  wisata, yang berupa  Lava Tour, yang
            memanfaatkan  wilayah  lereng Merapi sebagai obyek  wisata.

            Masyarakat  menyediakan  jasa  persewaan  jeep  wisata, yang
            siap mengantarkan para wisatawan menjelajah lereng Merapi.
            Termasuk dalam hal ini sejumlah tempat “peninggalan” awan
            panas, atau  yang biasa  disebut  oleh  masyarakat  setempat
            dengan  istilah  “wedus gembel”. Selain  berkeliling melihat
            tumpukan  material, hal yang cukup  menarik  adalah  bunker
            atau  tempat  perlindungan, yang gagal melindungi 2 (dua)

            orang yang berlindung di dalamnya, yang suhu   di dalam
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184