Page 184 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 184
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 171
agar tidak tertinggal informasi di Huntap juga terdapat tempat
membaca koran, yang berada di depan gedung pertemuan. Ada
dua harian yang tersedia di tempat baca ini, yaitu Kedaulatan
Rakyat (KR Jogja) dan Harian Merapi.
Sementara itu, di lokasi Dusun Kaliadem, masyarakat
berupaya membangun sistem peringatan dini, bila terjadi
keadaan darurat. Sebagaimana diketahui wilayah dusun ini
dilalui oleh Sungai Gendol dan Sungai Opak, yang dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk tempat penggalian pasir, kerikil, dan batu
(bahan galian C). Sistem peringatan dini dibangun, terutama
untuk merespon musim penghujan yang beresiko mengancam
keselamatan para penambang pasir, kerikil, dan batu. Untuk itu
masyarakat Dusun Kaliadem bekerjasama dengan Pemerintah
Desa Kepuharjo, dan relawan Kepuharjo (seperti: SKSB, Palem,
Jajaran Cakra, serta Komunitas Balerante).
4. Kondisi Budaya
Secara budaya masyarakat Dusun Kaliadem dikenal
memiliki karakter arif kultural. Karakter ini dibangun melalui
berbagai aktivitas masyarakat Dusun Kaliadem di bidang
seni dan budaya. Sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi
aktivitas ini relatif intens, yang diketahui dari adanya sanggar
seni jatilan dan karawitan. Setelah terjadi erupsi Gunung
Merapi, sanggar dan peralatan seni yang ada di dalamnya
terkubur oleh material gunung api. Kondisi mulai membaik
setelah masyarakat Kaliadem berada di barak pengungsian.
Masyarakat mulai berlatih kembali seni jatilan di barak
pengungsian, dengan memanfaatkan beberapa peralatan