Page 8 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 8
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah vii
dan Dwi Wulan Titik Andari. (6) Tim Survai Dusun Jambu,
yaitu: Ig. Indradi, Haryo Budhiawan, dan Arief Syaifullah. (7)
Tim Survai Dusun Kopeng, yaitu: Tjahjo Arianto, Rakhmat
Riyadi, dan Yahman. (8) Editor Laporan, yaitu: Aristiono
Nugroho.
Buku ini juga ingin mengingatkan arti penting
konsolidasi tanah, yang merupakan respon atas terjadinya
bencana Gunung Merapi, yang pada tanggal 26 Oktober 2010
memasuki tahap erupsi. Letusan terjadi pada pukul 17.02 WIB,
yang sedikitnya ada 3 (tiga) kali letusan yang menyemburkan
material vulkanik (gunung api) setinggi 1,50 kilometer, serta
diiringi keluarnya awan panas. Letusan berlanjut hingga pada
tanggal 27 Oktober 2010, dan lava pijar dimuntahkan pada
tanggal 28 Oktober 2010 yang diikuti keluarnya awan panas
pada pukul 19.54 WIB.
Konsolidasi tanah di Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo
diawali oleh adanya Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 09/
KEP-34.400/I/2014 tanggal 3 Januari 2014 tentang Penunjukan
Lokasi Kegiatan Sertipikasi Konsolidasi Tanah Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2014. Keputusan inilah yang menjadi dasar petugas
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Daerah Istimewa
Yogyakarta, dalam menetapkan Desa Kepuharjo dan Desa
Umbulharjo sebagai lokasi konsolidasi tanah.
Setelah melalui proses yang membutuhkan dana dan
tenaga (sumberdaya manusia), akhirnya konsolidasi tanah
di Lereng Merapi berhasil dilakukan, dengan cakupan: (1)