Page 9 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 9

viii  Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            Dusun  Pengukrejo, Desa  Umbulharjo, sebanyak  486 bidang.
            (2) Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo, sebanyak 167 bidang.
            (3) Dusun  Petung, Desa  Kepuharjo, sebanyak  325 bidang.
            (4) Dusun  Kaliadem, Desa  Kepuharjo, sebanyak  301 bidang.
            (5) Dusun  Jambu, Desa  Kepuharjo, sebanyak  212 bidang. (6)
            Dusun Kopeng, Desa Kepuharjo, sebanyak 203 bidang.

                Perlu  diingat, bahwa  letusan  Gunung Merapi yang
            diawali oleh 2 kali gempa vulkanik, menimbulkan kepanikan
            masyarakat di lereng Merapi, terutama Desa Umbulharjo dan
            Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
            Masyarakat  berupaya  menyelamatkan   diri dari bencana

            Gunung Merapi. Salah satu penyebab bergegasnya masyarakat
            dari area bencana adalah adanya awan panas Gunung Merapi,
            yang disebut “Wedhus Gembel”, yang disertai hujan abu dan
            lumpur.
                Bencana Merapi atau bencana alam akibat erupsi Gunung
            Merapi, telah  mengundang simpati banyak     pihak, dan

            menguatkan  itikad baik  Pemerintah  untuk  memberdayakan
            dan membantu masyarakat di Lereng Merapi. BPN RI (Badan
            Pertanahan  Nasional Republik  Indonesia) menunjukkan
            itikad baiknya  kepada  masyarakat  di Lereng Merapi melalui
            jajarannya, yaitu Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
            Daerah  Istimewa  Yogyakarta, Kantor  Pertanahan  Kabupaten
            Sleman, dan  Sekolah  Tinggi Pertanahan  Nasional dengan

            menyelenggarakan konsolidasi tanah.
                Jumat, 6 Maret 2015, akhirnya peserta konsolidasi tanah
            di Lereng Merapi memperoleh sertipikat hak atas tanah, yang
            diserahkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14