Page 23 - Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
P. 23

dan epistemologi. Proses penyimpulan kebenaran menjadi bagian dari
            tradisi berpikir Yunani dalam format yang disebut silogisme. 8
                 Terdapat dua silogisme dalam penemuan kebenaran yaitu
            silogisme deduksi dan silogisme induksi dimana penggunaan masing-
            masing ditentukan oleh keyakinan orang mengenai apa yang harus
            dipandang benar. Aliran idealisme mengkonsepkan kebenaran sebagai
            sesuatu yang berada dan berawal dalam alam ide (in abstracto) akan
            banyak mendayagunakan silogisme deduksi (berawal dari premis
            umum dan berakhir pada suatu kesimpulan yang khusus), sedangkan

            aliran empirisme mengkonsepkan yang mengkonsepkan kebenaran
            sebagai suatu yang berada dalam alam pengalaman dan pengamatan
            indrawi (in concreto) akan banyak mendayagunakan silogisme induksi
            (berawal dari premis khusus dan berakhir pada suatu kesimpulan yang
            umum).
                 Berkaitan dengan pencarian kebenaran pula, Wiradi (2009:14)
            menyebutkan bahwa penelitian dalam arti kata sesungguhnya
            merupakan bagian integral dari kegiatan ilmiah atau keilmuan.
            Dalam upaya mencari kebenaran, diperlukan identifikasi keteraturan
            (regularities) dan pernyataan-pernyataan tentang penyamarataan  yang
            sahih (valid generalization) mengenai ketentuan tersebut. Pernyataan-
            pernyataan inilah yang disebut teori, hukum, dalil dan sebagainya yang
            dengan itu dapat dilakukan peramalan terhadap suatu gejala. Sebagai
            sarana untuk membangun teori dan menjelaskan gejala-gejala atau
            kenyataan-kenyataan yang semua merupakan ‘puzzles’ bagi manusia,
            penelitian merupakan kegiatan pengumpulan bahan, pengamatan

            terhadap realitas dan analisa terhadap bahan dan hasil pengamatan
            tersebut. Dalam konteks inilah, penelitian dapat dikatakan bersifat
            ganda. Di satu sisi ia merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu
            dan karenanya harus dikaitkan dengan pembangunan teori maupun
            acuan-acuan terhadap teori terdahulu.  Di sisi lain, ilmu itu harus
                                                   9

                 8 Lebih lanjut lihat Ifdhal Kasim (ed). 2002. Soetandyo Wignyosoebroto, Hukum:
            Paradigma, Metode dan Masalah. Jakarta: Elsam dan Huma. Hlm.123-124.
                 9 Berkaitan dengan pengembangan ilmu, Muljono (2012) menyebutkan bahwa penelitian
            mempunyai tujuan/kegunaan untuk penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan


              12    Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28