Page 53 - Kembali ke Agraria
P. 53

Usep Setiawan

            yang baru, dalam rangka mengerti di antaranya mengenai (a) berbagai
            proses pembentukan kelas-kelas sosial agraris, dan berbagai alat ana-
            litik baru yang sanggup melihat ras, jender, dan budaya termasuk
            identitas sebagai pembentuk pengelompokan masyarakat; (b) basis-
            basis sosial, bentuk-bentuk baru dan kondisi-kondisi yang memung-
            kinkan gerakan-gerakan politik pedesaan; dan (c) interaksi antara
            negara dan masyarakat dalam proses-proses kebijakan reforma
                   28
            agraria.  Dalam konteks globalisasi, dimana proses-proses di dalam
            dan antara keluarga, kampung, desa, wilayah, negara, reginal, dan
            global tidak bisa lagi dipahami secara terpisah satu sama lainnya,
            persoalan agraria semakin merumit dan memerlukan alat-alat baru
            untuk memahaminya.  29
                Namun, bukan maksud dari pengantar ini untuk masuk ke dalam-
            nya. Dengan mengemukakan hal di atas, saya bermaksud mengemu-
            kakan kembali pentingnya mempertemukan studi agraria dengan
            gerakan reforma agraria, antara mereka yang melakukan studi agraria
            dengan para pemimpin gerakan untuk reforma agraria. Benjamin
            White, seorang pengajar sosiologi pedesaan dari Institut of Social
            Studies (ISS), the Hague, Belanda, yang meneliti masalah agraria In-
            donesia sejak tahun 1970-an menganjurkan dengan nada bertanya,
            “Kapan tiap Kabupaten akan memiliki Pusat Kajian Agraria tersen-
            diri, dan cabang Konsorsium Pembaruan Agraria tersendiri, atau
            basis lain yang mampu mendukung penelitian, dokumentasi, advoka-
            si dan kebijakan yang matang tentang reforma agraria?” (2005:132).
            Ia juga menganjurkan kita untuk merintis tersedianya bahan penga-
            jaran “teori dan praktek reforma agraria”, suatu kebutuhan yang
            sungguh mendesak bukan hanya untuk pendidikan tinggi Indone-




                28  Pelajari karya-karya tulis dalam Hart et al (1989), juga Li (1999). Untuk suatu
            review mengenai sumbangan The Journal of Peasant Studies dalam studi-studi petani
            dan perubahan agraria, lihat: Bernstein, dan Byres (2001), juga Brass (2005).
                29  Pelajari review mengenai literature terbaru mengenai persoalan agraria di jaman
            globalisasi sekarang ini dalam Borras (2009) dan Akram-Lodhi and Kay (2009, 2010a,
            2010b).

            34
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58