Page 33 - Perspektif Agraria Kritis
P. 33

Perspektif Agraria Kritis



              atas,  yang  menandakan  komitmen  politik  pemerintah  yang
              tidak cukup kuat. Bisa juga dari bawah, yang ditandai dengan
              melemahnya  organisasi-organisasi  rakyat,  terutama  yang
              menginginkan  dan  sekaligus  memperjuangkan  reforma
              agraria. Kadang juga dari samping, yakni lemahnya solidaritas
              dan  dukungan  masyarakat  luas  karena  minimnya  literasi
              reforma agraria. Satu hal yang mengkhawatirkan, sesuatu yang
              juga  diingatkan  oleh  buku  ini,  adalah  apabila  bungkus
              politiknya  berlabel  reforma  agraria,  namun  ternyata  isinya
              sesuatu yang bukan reforma agraria.

                     Di  tengah  gelombang  pemikiran  dan  ragam  tafsir,
              sekaligus  “akrobatik”  tentang  apa  dan  bagaimana  reforma
              agraria dijalankan, berikut beberapa pandangan KPA terkait
              dengan  situasi  pelaksanaan  reforma  agraria  yang  diklaim
              sedang dijalankan pemerintah.


              REFORMA AGRARIA DI MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO


                     Menginjak tahun 2018 ini, kita masih menaruh harapan
              pada pemerintahan Joko Widodo terkait rencana pelaksanaan
              reforma agraria. Tetapi sekaligus juga merasa khawatir dengan
              penyimpangannya.  Apalagi,  berkali-kali  pemberitaan  media
              massa menyebutkan bahwa pembagian sertipikat tanah oleh
              Presiden Jokowi dinyatakan sebagai reforma agraria. Padahal,
              sertipikasi tanah bukanlah serta-merta dapat disebut operasi
              reforma agraria. Bukankah sertipikasi tanah adalah pelayanan
              kepada  kepada  rakyat  yang  telah  menguasai  tanah  namun
              belum  memiliki  legalitas  hak?  Sementara  reforma  agraria
              adalah  kewajiban  negara  untuk  melayani  rakyat  golongan
              ekonomi lemah yang tak bertanah atau bertanah sempit.
                     Dalam naskah-naskah yang telah disebarluaskan, apa
              yang  diklaim  pemerintah  sebagai  reforma  agraria  sebenarnya
              adalah program redistribusi tanah dan sertipikasi (land titling).




                                         xxxii
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38