Page 14 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 14
Pengantar Penerbit
K ajian tentang agraria yang berbasis khasanah pemikiran
Nusantara, sungguh mengejutkan, cukup langka dalam li-
teratur sosial kita. Padahal, persoalan agraria pada hakikatnya
merupakan salah satu persoalan penting dalam pembangunan
bangsa. Absennya kajian agraria dalam diskursus teori pemba-
ngunan, bahkan juga dalam konsep pembangunan berkelanjutan,
pada akhirnya berimplikasi sosial amat luas. Kekacauan konsep
tata ruang, kekisruhan klaim kepemilikan tanah yang muncul di
mana-mana, mudahnya masyarakat tergusur dari tempatnya
berteduh, hingga kian menciutnya lahan pertanian produktif,
hanyalah sebagian kecil dari implikasi tersebut.
Dalam wacana sosial mutakhir, konstruksi rancangan Un-
dang-Undang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan, sekali lagi,
membuktikan ketiadaan akar historis dan ideologi keberpihakan
pada masyarakat. Klausul “untuk kepentingan pembangunan”
merupakan gagasan berbahaya oleh karena sangat mudah dima-
nipulasi, disalahgunakan, dan dimanfaatkan semata-mata untuk
kepentingan bisnis. Alhasil, rancangan undang-undang ini mere-
fleksikan ketiadaan keberpihakan pada rakyat, pada hak kolektif
masyarakat, pada konstruksi agraria yang berakar dalam sejarah
dan budaya Nusantara.
Oleh karenanya, merevitalisasi diskursus agraria yang me-
nempatkan masyarakat sebagai subjek, dan mendorongnya men-
jadi wacana publik, dan terus mengembangkan kesadaran publik
tentang agraria yang berpihak, menjadi semakin penting dan stra-
tegis. Di titik itulah, kehadiran buku Melacak Sejarah Pemikiran
xiii