Page 215 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 215

Ranah Studi Agraria

                Dalam Tabel 5.12. dapat dilihat bahwa jumlah penyakap
            di desa-desa penelitian di Jawa Tengah relatif sedikit. Yang
            terbanyak di antaranya, yaitu di Wanarata, hanya 7% dari to-
            tal penggarap. Para pemilik tanah mau menyakapkan tanah-

            nya, karena lokasi tanahnya jauh dari tempat tinggalnya dan
            para penyakap bertempat tinggal di sekitar lokasi tanah saka-
            pannya. Dengan demikian pemilik tanah dapat menyerahkan
            hak tanahnya untuk diusahakan dengan sistem bagi hasil
            dengan penuh kepercayaan. Selain itu, di Wanarata ada semen-
            tara pemilik tanah yang mau mengambil risiko menyakapkan
            tanahnya karena penyakapnya masih ada hubungan saudara.
                Di antara desa-desa penelitian di Jawa Timur yang masih
            memakai sistem bagi hasil ialah Desa Geneng. Di Janti dan
            Sukosari sudah tidak ada sistem bagi hasil. Tidak adanya sistem
            bagi hasil di Janti dan Sukosari disebabkan oleh rata-rata
            pemilikan tanahnya relatif sempit, masing-masing 0,36 ha dan
            0,22 ha per rumahtangga, sehingga mampu diusahakan oleh
            keluarganya sendiri.
                Menurut informasi yang diperoleh tim peneliti di Geneng
            jumlah penyakap pada musim tanam 1980/81 menurun diban-
            ding dengan  masa-masa yang lalu. Berkurangnya sistem bagi
            hasil ini disebabkan oleh biaya pengeluaran untuk bibit, sap-

            rodi, dan tenaga mengolah tanah dengan ternak atau traktor
            sepenuhnya dibebankan pada penyakap (Tabel 5.12., 5.13.
            dan Lampiran 5.6).
                Di desa-desa penelitian di Sulawesi Selatan penyerahan
            hak atas tanah dengan sistem bagi hasil tetap banyak dilakukan
            oleh anggota masyarakat tani. Faktor-faktor yang menyebab-
            kan banyaknya jumlah penyakapan di desa-desa penelitian di

            146
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220