Page 210 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 210
Penguasaan Tanah dan Kelembagaan
kat itu disebabkan oleh adanya pompa air dan perbaikan
saluran irigasi, serta adanya penanaman padi benih unggul
seperti varietas IR-36, IR-38, G.H., Semeru, dan Cisadane,
sehingga intensitas tanam meningkat dan produktivitasnya
juga naik. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai sewa
tanah ialah adanya perbaikan dan pelebaran jalan-jalan di desa,
sehingga kendaraan bermotor roda empat yang mengangkut
saprodi atau hasil panen dapat mencapai seluruh pelosok desa.
Perubahan nilai sewa sawah di Mariuk lebih rendah bila
dibandingkan dengan nilai sewa sawah di Sukosari. Hal ini dise-
babkan pemilik uang di Mariuk lebih tertarik untuk melepaskan
uangnya dalam sistem gadai daripada dalam sistem sewa. Se-
dang di Sukosari kenaikan nilai sewa tanah yang tinggi disebab-
kan oleh perubahan intensitas tanam yang mencapai 300% dan
ada kompetisi penggunaan tanah dengan tanaman tembakau.
Di Sentul dan di desa-desa penelitian di Sulawesi Selatan
sampai musim tanam 1980/81 belum ada sistem sewa. Nam-
paknya ada kaitan antara sistem sewa dan pengupahan. Di
empat desa yang belum ada sistem sewa dan belum ada sistem
pengupahan, kegiatan di sawah dilakukan dengan cara bertu-
kar tenaga atau sambatan. Di tiga desa di Sulawesi Selatan
sejak empat atau lima tahun yang lalu satu-satunya biaya yang
dikeluarkan dalam usaha tani padi ialah untuk mengolah tanah
dengan traktor. Sedang pekerjaan mengolah tanah dengan
ternak atau macul dilakukan dengan cara sambatan saja.
4. Sistem Bagi Hasil
Bagi hasil yang dimaksud dalam tulisan ini ialah penye-
rahan sementara hak atas tanah kepada orang lain untuk diusa-
141