Page 6 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 6

PENGANTAR PENERBIT








                   Pada tahun 1999 ketika Gus Dur dilantik menjadi pre-
               siden dengan segala keterbatasannya mencoba memainkan
               isu agraria dengan cara khas seorang Gus Dur. Dengan meng-
               gunakan “tangan” Ryas Rasyid sebagai pakar otonomi
               daerah sekaligus menteri di kabinetnya, Gus Dur “bermain”
               dengan tidak mengumumkan Menteri Negara Urusan Agra-
               ria/Kepala BPN. Pertanyaan kemudian muncul dibenak
               banyak pihak kususnya internal BPN karena cemas dengan
               pembubaran beberapa departemen (Depsos dan Deppen).
               Dengan tidak mengumumkan menteri agraria membuat
               lembaga ini diujung tanduk eksistensinya. Dalam beberapa
               berita di media, urusan pertanahan diwacanakan akan dise-
               rahkan kepada daerah, bahkan dengan jelas Ryas Rasyid
               sebagai Menteri Otonomi Daerah mengusulkan agar
               persoalan tanah diserahkan ke daearah dan BPN dibubar-
               kan. Sejak pernyataan Ryas Rasyid inilah Keluarga Besar
               Badan Pertanahan Nasional memobilisasi diri menuntut dan
               membuat surat terbuka kepada presiden yang intinya me-
               nuntut eksistensi lembaga pertanahan demi untuk menja-
               lankan landreform (Noer Fauzi, 2012). Kata Landreform men-

                                         v
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11