Page 67 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 67
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
dan realitas kehidupan rakyat, bangsa dan negara kita. Inilah
yang saya sebut sebagai kerja besar tersebut.
Ibu Bapak sekalian yang saya hormati.
Perspektif yang bisa kita berikan pada reforma agraria
dari segi skup dan domain paling tidak saya ingin bersepakat
pertama kali dengan Bapak Gunawan Wiradi ketika beliau
menyatakan reforma agraria itu adalah “land reform plus”.
Tetapi saya ingin juga menyatakan, plusnya ini adalah access
reform; yaitu memberikan rakyat Indonesia di samping akses
pada tanah juga akses kepada bagian-bagian kehidupan yang
lain yang memungkinkan mereka untuk bisa memperoleh
kontrol atas diri, atas kehidupan dan atas masa depannya.
Berarti salah satunya juga berkaitan dengan usaha-usaha
ekonomi rakyat dan masyarakat yang berkait penuh dengan
land reform tersebut.
Nah, kaitan inilah barangkali meskipun sekarang dica-
nangkan secara khusus program reforma agraria dan pre-
siden akan memimpin langsung dan saya bertanggung jawab
di lapangan—namun pada dasarnya reforma agraria adalah
kerja bersama bangsa. Semua lembaga, semua komponen
masyarakat tentunya menjadi satu bagian gerakan bersama
yang tidak terpisah. Dan tidak ada di antara kita yang bisa
mengklaim memiliki kebenaran tunggal atas hal ini.
Ada harapan saya yang saya sampaikan, yakni di ujung
perjalanan dari simposium dan seminar nasional berangkai
ini kita bisa merumuskan secara jelas apa program reforma
agraria yang kita maksudkan tersebut, bagaimana kita
menjalankannya, dan bagaimana dari delivery system-nya
untuk memastikan ketika reforma agraria itu sudah selesai
kita lakukan, pengelolaan ke depannya itu sudah dapat kita
20