Page 65 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 65
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
patan hari ini saya bisa memberikan sambutan dengan pakai-
an yang mungkin sekarang saya jadi selebritis.
Ibu Bapak sekalian.
Pada kesempatan ini saya tidak ingin bicara panjang,
sebagaimana biasanya saya punya kebiasaan berbicara pan-
jang sekali. Pendek, tapi ada pesan khusus yang ingin saya
sampaikan di dalam rangkaian pelaksanaan Simposium
Reforma Agraria Nasional yang akan kita selenggarakan di
beberapa tempat di tanah air. Termasuk juga yang skalanya
lebih kecil di berbagai kabupaten dan provinsi yang ada di
Indonesia.
Catatan saya adalah reforma agraria merupakan peker-
jaan besar. Pekerjaan kita sebagai bangsa dan negara. Refor-
ma agraria jelas kita arahkan secara khusus untuk memas-
tikan minimal dua hal, dan kita harapkan dua hal yang lain.
Pertama adalah kita ingin memastikan perjalanan
kehidupan kebangsaan kita ke depan. Penggunaan, peman-
faatan, penguasaan dan pemilikan tanah tertata secara adil.
Dan itu adalah mandat terbesar karena, kita tahu betul,
bahwa konsentrasi aset yang ada di Indonesia itu memang
berkaitan dengan tanah atau pertanahan. Jadi, kita harus
memastikan diri bahwa perjalanan reforma agraria dengan
acuan yang jelas ini.
Tetapi penataan struktur pemanfaatan penggunaan,
penguasan dan pemilikan tanah itu adalah sarana untuk men-
capai hal yang kedua yang paling penting: ialah menter-
jemahkan mandat UUD 1945, khususnya Pasal 33 ayat 3,
yaitu menciptakan kesejahteraan bagi sebesar-besarnya
kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Jadi reforma agraria ini adalah pekerjaan besar kita se-
18