Page 83 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 83
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
pemerintah negara berkembang menyandarkan diri
kepada pemilik modal kuat atas dua alasan: bantuan
dana dan dukungan politik (suara dalam pemilu)
(b)Perlu biaya besar
(c)Perlu organisasi yang rapi, dan kesanggupan
mengendalikan gejolak (konflik) yang menyertai
perombakan struktur yang mendasar
II. “Socio-Economic Rationale” Reforma Agraria
(1) Sampai dengan pertengahan abad ke-19, apa yang dike-
nal sebagai “land reform” adalah semata-mata meru-
pakan kebijakan sosial-politik. Aspek ekonomi belum
memperoleh perhatian sebagaimana mestinya.
(2) Pada tahun 1880, Bulgaria (sebelum menjadi negara
sosialis, melancarkan program restrukturisasi pemili-
kan dan penguasaan tanah (land reform) dengan mem-
pertimbangkan aspek ekonomi, berupa program-pro-
gram penunjang yaitu: penyuluhan/pendidikan,
perkreditan, pemasaran, teknologi, dsb. Land reform
plus program penunjang inilah yang kemudian dikon-
septualisasikan sebagai “agrarian reform”, atau dalam
bahasa spanyol Reforma Agraria.
(3) Sebenarnya, rasionalisasi dari perlunya RA mencakup
lima aspek:
(a) aspek hukum: akan tercipta kepastian hukum
mengenai hak-hak rakyat terutama lapisan bawah,
khususnya rakyat tani
(b) Aspek sosial: “keadilan”! Struktur yang relatif
merata, akan dirasakan lebih adil
36