Page 283 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 283

Gunawan Wiradi


            15. “Kata Pengantar” dalam Rikardo Simarmata, Kapitalis-
                me Perkebunan dan Konsep Pemilikan Tanah oleh Ne-
                gara. Yogyakarta: Insist Press, 2002, hlm. i-xv.
            16. “Pembaruan Agraria Anak Kandung Konflik Agraria;
                Konflik Agraria Anak Kandung “Pembaruan” Agraria.”
                Makalah, disampaikan dalam Seminar Nasional Pemba-
                ruan Agraria, diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Perta-
                nahan Nasional (STPN), Badan Pertanahan Nasional
                (BPN), di Yogyakarta tanggal 16 Juli 2002, di Yogya-
                karta.
            17. “Dampak ‘Dekonsentrasi’ Terhadap Hubungan-Hu-
                bungan Agraria: Suatu Telaah Hipotetis.” Makalah sum-
                bangan, disampaikan dalam Konggres Nasional IV Ikatan
                Sosiologi Indonesia, tanggal 29 Agustus 2002, di Bogor.
            18. “Konsep Umum Reforma Agraria.” Catatan ringkas cera-
                mah, disampaikan dalam acara “Temu-Tani Se-Jawa”, 1

                Mei 2003, di YTKI, Jakarta.
            19. “Konflik Agraria dan Kesejahteraan Masyarakat: Tinjau-
                an Kritis Atas Amandemen UUD 1945.” Makalah, disam-
                paikan dalam “Seminar: Indonesia Pasca Amandemen
                UUD 1945”, diselenggarakan oleh Ikatan Sosiologi In-
                donesia (ISI), tanggal 5 Agustus 2003, di Jakarta.
            20. “Mengapa Diperlukan Reforma Agraria?” Tulisan ring-
                kas, sebagai Pengantar dalam acara “Diskusi Tentang
                Landreform, Kredit Mikro, dan Bank Dunia”, diseleng-
                garakan oleh LP3ES, tanggal 7 Agustus 2003, di Jakarta.
            21. “Konflik Agraria: Topik Relevan Untuk Diteliti.” bahan
                kuliah dalam salah satu acara dalam Pelatihan Penelitian
                Sejarah yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Penge-

            246
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288