Page 587 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 587

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                       2  ekor  kambing.  Bendera    sang  merahputih  kami
                       kibarkan  untuk  pertama  kali  di  Serui  sehari  sebelum
                       diadakan upacara resmi oleh wakil pemerintah Indonesia
                       di Serui untuk UNTEA. Didepan umum jam 13.00.‘‖

                        Upaya  yang  dilakukan  pemerintah  Belanda  di  atas  tidak  juga
                menghentikan  rakyat  Serui  untuk  memberikan  dukungan  kepada
                pemerintah Indonesia. Menurut Yoris Raweyai, ketika usianya sekitar 8
                tahun,  ia  sering  ditugaskan  ayahnya  Yakop  Thung  Tjing  Ek  untuk
                mendengarkan siaran radio dari Jawa. Kemudian, untuk menghindarkan
                diri dari pengawasan  pemerintah Belanda maka pada malam hari Yoris
                Raweyai  diajak  bersama  para  tokoh  PKII  seperti  Stevanus  Rumbewas,
                Roland,  Benjamin  Kajai  dan  Yakop  Thung  Tjing  Ek  dengan  memakai
                perahu menuju tengah laut dan disuruh menuturkan berbagai informasi
                yang didengar lewat radio pada siang hari. Kegiatan ini sering dilakukan
                karena  terjadi  larangan  terhadap  berbagai  kegiatan  pro-Indonesia  di
                Serui.  Disamping  peran  Yoris  Raweyai,  salah  seorang  kakak
                perempuannya  Reny  Raweyai  juga  mendapat  tugas    khusus  untuk
                mengantar  surat  ke  luar  Irian  barat  dengan  menitipkan  pada  kurir  di
                                                             157
                kapal KPM yang sebulan sekali singgah di Serui.
                        Kehadiran  kapal  KPM  di  Irian  Barat  memberi  peluang  bagi
                pergerakan  mendukung Indonesia.  Hal  ini  terlihat  pada  uraian  di  atas
                bahwa  di  Biak  dan  di  Serui  terdapat  berbagai  upaya  yang  dilakukan
                secara rahasia oleh kelompok pro-Indonesia untuk membangun jaringan
                dengan daerah lain di Irian Barat dan luar Irian Barat Barat.
                        Di  bagian  wilayah  lain  dari  perjuangan  mendukung  Indonesia,
                khususnya mendukung perjuangan Silas Papare di Jawa, dapat dilihat di
                Hollandia,  Biak,  Kaimana,  Jakarta,  Probolinggo  dan  Yokyakarta.  Dari
                hasil wawancara antara anggota komisi Indonesia dengan beberapa elit
                Irian Barat di Hollandia, tampak bahwa banyak orang Irian Barat tidak
                menginginkan  pemerintahan  Belanda  di  Irian  Barat.  Akibatnya  banyak
                                                                     158
                elit  Irian  Barat  dipenjarakan  pasca  KMB  pada  1950.   S.D.  Kawab
                misalnya,  ditahan  di  Manokwari  pada  1947  dan  dipindahkan  ke
                Hollandia.  Pada  1948,  S.D.  Kawab  dibebaskan  dan  kemudian
                dipekerjakan  sebagai  pegawai  Pemerintah  Belanda.  Kemudian  S.D.
                Kawab ditangkap kembali karena didapatkan menyebarkan surat kabar
                Suara Irian. Namun, sebelum kehadiran komisi Indonesia dan Belanda,
                S.D.  Kawab  dibebaskan.  Hal  ini  juga  ditegaskan  oleh  S.  D.  Kawab 159




                                                                                 575
   582   583   584   585   586   587   588   589   590   591   592