Page 3 - MODUL MAKANAN DAN MINUMAN HALAL-HARAM
P. 3
Uraian Materi
A. Pengertian Makanan dan Minuman yang Halal
Makanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan: (1) segala sesuatu
yang dapat dimakan (seperti penganan, lauk-pauk, kue); (2) segala bahan yang kita
makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh,
memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. Dalam bahasa Arab,
makanan berasal dari kata al-tha’am (ماعطلا) dan jamaknya al-ath’imah (ةمعطلأا) yang
artinya makan-makanan. Sedangkan dalam Ensiklopedi Hukum Islam makanan ialah
segala sesuatu yang boleh dimakan oleh manusia atau sesuatu yang menghilangkan
lapar. Sedangkan kata minuman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
barang yang diminum.
Kata halal berasal dari bahasa Arab (للالحا) secara etimologi berarti melepaskan
ikatan, dibolehkan, tidak dilarang menurut hukum agama. Sedangkan dalam
Ensiklopedi Hukum Islam, kata halal diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyebabkan seseorang tidak dihukum jika menggunakannya atau sesuatu yang boleh
dikerjakan menurut syarak.
Dalam buku Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal yang diterbitkan
oleh Departemen Agama disebutkan makanan adalah barang yang dimaksudkan untuk
dimakan atau diminum oleh manusia, serta bahan yang digunakan dalam produksi
makanan dan minuman. Sedangkan halal adalah sesuatu yang dibolehkan menurut
ajaran Islam.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa makanan dan minuman
yang halal ialah makanan dan minuman yang baik yang dibolehkan memakannya atau
meminumnya menurut ketentuan syariat Islam yaitu sesuai dengan yang diperintahkan
dalam al-Qur’an dan hadis. Segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan
ataupun binatang pada dasarnya adalah halal dimakan, kecuali apabila ada nash al-
Qur’an atau hadis yang mengharamkannya. Pada dasarnya semua yang bermanfaat
dan hal-hal yang baik adalah halal sedangkan semua yang membahayakan dan yang
buruk adalah haram. Hukum asal makanan dan minuman baik dari hewan, tumbuhan,
yang di laut, maupun yang di darat adalah halal, sampai ada dalil yang mengharamkan-
nya. Allah swt. berfirman:
ٍ
ِ
ِ
ٍ
ِ
ِ
َّ
ءيش لُ ِ ِك ب وهو تاواسَ عبس نهاوسف ءامسلا َ لَإ ىو تسا َُّ ثُ اعيجَ ِ ضرَلأا فِ اَّ م مُ كَ ل قَ لخ يذلا وه
َّ َّ َ
َّ
ً َ
َ
َ
َ ْ
َ َ
َ ُ
َ
َ
ْ
َ َُ
َ ََ َْ
ْ
ُ َ
ِ
ميلع
ٌ َ
Dia-lah (Allah) yang Menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu
kemudian Dia Menuju ke langit, lalu Dia Menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS al-Baqarah/2: 29)
Dalam ayat yang lain, Allah swt. berfirman:
2