Page 23 - LKPD Harga Pokok Proses Revisi
P. 23
5. Pencatatan Pembebanan Biaya Produksi
Selanjutnya adalah melakukan pencatatan biaya produksi yang telah diproses
dalam departemen produksi. Biaya produksi tesebut berupa Biaya Bahan Baku,
Biaya Tenaga Kerja. Perlu diperhatikan bahwa setiap produk yang diproduksi pada
departemen produksi baik dalam kondisi yang belum selesai maupun telah selesai
tetap harus dilakukan pencatatan. Selain itu untuk melakukan pembebanan biaya
hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana komposisi harga pokok unit setiap
elemen biaya. Berdasarkan Pemodelan 1 dapat disusun pencatatan pembebanan
biaya melalui jurnal berikut ini:
Akun Debit Kredit
Pembebanan Biaya Bahan Baku
Produk Dalam Proses-BBB Rp250.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp250.000.000
Pembebanan Biaya Tenaga Kerja
Produk Dalam Proses-BTK Rp121.125.000
Beban Gaji Rp121.125.000
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Produk Dalam Proses-BOP Rp147.962.500
Akun Biaya yang dikreditkan Rp147.962.500
Pencatatan Produk Jadi
Persediaan Produk Jadi Rp399.937.500
Produk dalam proses-BBB Rp187.500.000
Produk dalam proses- BTK Rp95.625.000
Produk dalam proses- BOP Rp116.812.500
Perhitungan:
Produk Jadi
BBB : 7.500 x Rp25.000= Rp187.500.000
BTK : 7.500 x Rp12.750= Rp95.625.000
BOP : 7.500 x Rp15.575= Rp116.812.500
Pencatatan Produk Dalam Proses
Persediaan Produk Dalam Proses Rp119.150.000
Produk Dalam Proses-BBB Rp62.500.000
Produk dalam proses- BTK Rp25.500.000
Produk dalam proses- BOP Rp31.150.000
2. Dengan persediaan barang dalam proses awal
Selanjutnya adalah kasus dengan adanya data persediaan dalam proses awal. Dalam hal
ini, terdapat 2 harga pokok yang akan menjadi pertimbangan perhitungan biaya
produksi yang meliputi harga pokok produk dalam proses awal dan harga pokok pada
periode berjalan. Untuk menentukan perhitungan ini maka terdapat 2 metode untuk
XII AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 18