Page 34 - LKPD Harga Pokok Proses
P. 34
2. Dengan persediaan barang dalam proses awal
Seperti yang telah dibahas pada perhitungan harga pokok dalam 1 departemen,
perhitungan harga pokok menggunakan 2 departemen ini memiliki konsep yang sama.
Dimana, harga pokok pada PDP awal akan diperhitungkan dengan biaya produksi yang
terjadi. Untuk itu dalam menentukan harga pokok diperlukan penggunaan metode rata-
rata tertimbang atau FIFO. Untuk mengetahui bagaimana konsep perhitungannya
perhatikan kasus pemodelan berikut ini:
Pemodelan
PT. Sumber Jaya Abadi memproduksi minuman sehat, perusahaan ini departemen
sterilisasi dan departemen pengemasan memiliki data produksi selama bulan November
sebagai berikut:
Jenis Data Departemen 1 Departemen 2
PDP Awal 5.000 unit 2.000 unit
Unit produk masuk proses 150.000 unit 130.000 unit
Produk selesai 130.000 unit 120.000 unit
Produk dalam proses akhir 25.000 unit 12.000 unit
Biaya Produksi:
PDP Awal Departemen 1 Departemen 2
BBB Rp. 87.500.000 Rp. 12.600.000
BTKL Rp. 10.000.000 Rp. 3.225.000
BOP Rp. 15.000.000 Rp. 7.095.000
Biaya Produksi:
BBB Rp. 540.250.000 -
BTKL Rp. 106.250.000 Rp. 103.200.000
BOP Rp. 107.250.000 Rp. 109.650.000
Tingkat penyelesaian:
Produk dalam proses awal Dept 1: 100% bahan baku, 90% konversi
Produk dalam proses akhir Dept 1: 100% bahan baku, 80% konversi
Produk dalam proses awal Dept 2: 100% bahan baku, 80% konversi
Produk dalam proses akhir Dept 2: 100% bahan baku, 75% konversi
Diminta:
A. Buatlah Laporan Biaya Produksi menggunakan metode Rata-rata tertimbang
B. Buatlah Laporan Biaya Produksi menggunakan metode FIFO
A. Rata-rata tertimbang
a. Departemen 1
1) Perhitungan unit ekuivalen produk
Pada konsepnya, dalam menghitung unit ekuivalen (UE) untuk perhitungan
menggunakan metode rata-rata tertimbang pada proses produksi dengan lebih
II AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 28