Page 19 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 19
2. Reaksi Uji Protein
A. Dasar Teori
Protein ialah komponen utama pada sel hidup, yang berfungsi sebagai pembentuk struktur pada sel, komponen rambut, kolagen, wol, membran sel, jaringan penghubung. Protein juga berfugsi sebagai pengganti sel sel yang rusak, reproduksi, metabolisme makanan dan kelangsungan proses normal didalam tubuh. Disamping itu protein juga berfungsi sebagai zat aktif seperti enzim, hemoglobin, hormon, dan antibody. Protein secara umum tersusun dari 20 jenis asam amino melalui ikatan peptida. Fungsi molekul protein ditentukan oleh konformasinya.
Protein dapat mengalami denaturasi, akibat perubahan yaitu pH, suhu, dan bahan kimia tertentu. Penurunan pH mengakibatkan suasana lingkungan menjadi asam dan juga mengalami perubahan bentuk yang cukup dominan pada setiap asam-basa konjugat. Protein berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua jenis yaitu bersumber dari hewan yang disebut protein hewani dan bersumber dari tumbuhan yang disebut protein nabati. Protein hewani yang umum digunakan seperti daging, ikan, susu, dan telur sedangkan protein nabati seperti padi- padian, kacang-kacangan, dan sayuran.
1. Uji Biuret
Uji biuret merupakan salah satu uji protein ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada sampel, menandakan bahwa sampel positif terhadap uji biuret. Reagen yang digunakan pada uji ini ialah reagen biuret dimana fungsinya sebagai penguji ada atau tidaknya ikatan peptida didalam sampel yang digunakan. Reagen biuret mengandung senyawa NaOH dan CuSO4 sehingga membuat suasana larutan mejadi basa. Uji biuret untuk protein secara kualitatif mendeteksi protein didalam suatu larutan melalui indikator warna. Pada kondisi basa, biuret bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua ataupun lebih
12