Page 53 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 53

     7. Penentuan Kadar Protein Secara Lowry A. Dasar Teori
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan merupakan suatu polimer dari monomer-monomer pada asam amino. Protein banyak terkandung dalam berbagai macam makanan seperti susu, telur, daging dan juga biji-bijian. Adapun fungsi protein bagi tubuh yaitu sebagai penyedia bahan-bahan untuk pertumbuhan dan sebagai pemelihara sel-sel pada jaringan tubuh.
Menurut Nelson dan Cox (2000) protein dapat digolongkan menjadi dua golongan besar berdasarkan strukturnya, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana merupakan protein yang terdiri atas molekul-molekul asam amino, sedangkan protein gabungan yaitu protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein.
Protein sederhana terbagi menjadi dua bagian menurut bentuk dari molekulnya. Dua bagian tersebut antara lain yaitu protein fiber dan protein globular. Salah satu contoh dari protein globular adalah albumin. Bovine serum albumin (BSA) merupakan protein sederhana dengan bentuk globular yang berasal dari sapi. Untuk membuktikan keberadaan protein di dalam albumin, maka perlu dilakukan pengujian.
Pengujian terhadap protein dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Uji kualitatif protein antara lain yaitu uji biuret dan uji ninhidrin. Sedangkan beberapa metode uji kuantitatif protein antara lain yaitu metode kjedahl, metode lowry dan metode titrasi formol. Metode Lowry merupakan metode penentuan kadar protein yang paling banyak digunakan ketika melakukan penelitian, karena metode lowry bersifat lebih sensitif.
46





























































































   51   52   53   54   55