Page 71 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 71
10. Pengaruh Suhu terhadap Reaksi Enzimatik
A. Dasar Teori
Dengan meningkatnya suhu, demikian pula laju reaksi enzim. Kenaikan suhu
sepuluh derajat celcius akan meningkatkan aktivitas sebagian besar enzim sebesar 50% hingga 100%. Variasi suhu reaksi sekecil 1 atau 2 derajat dapat menyebabkan perubahan 10% sampai 20% pada hasil. Peningkatan ini hanya sampai titik tertentu sampai suhu yang meningkat merusak struktur enzim. Setelah enzim didenaturasi, itu tidak dapat diperbaiki. Karena setiap enzim berbeda dalam struktur dan ikatannya antara asam amino dan peptida, suhu untuk denaturasi adalah spesifik untuk setiap enzim. Karena sebagian besar enzim hewan dengan cepat mengalami denaturasi pada suhu di atas 40°C, sebagian besar penentuan enzim dilakukan agak di bawah suhu tersebut.
Selama periode waktu tertentu, enzim akan dinonaktifkan bahkan pada suhu sedang. Penyimpanan enzim pada 5°C atau di bawah umumnya paling cocok. Suhu yang lebih rendah menyebabkan reaksi kimia lebih lambat. Enzim pada akhirnya akan menjadi tidak aktif pada suhu beku tetapi akan mengembalikan sebagian besar aktivitas enzimnya ketika suhu meningkat lagi, sementara beberapa enzim kehilangan aktivitasnya ketika dibekukan.
Suhu suatu sistem sampai batas tertentu merupakan ukuran energi kinetik molekul-molekul dalam sistem. Tumbukan antara semua molekul meningkat dengan meningkatnya suhu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kecepatan dan energi kinetik yang mengikuti kenaikan suhu. Dengan kecepatan yang lebih cepat, akan ada lebih sedikit waktu antara tumbukan. Ini menghasilkan lebih banyak molekul yang mencapai energi aktivasi, yang meningkatkan laju reaksi. Karena molekul juga bergerak lebih cepat, tumbukan antara enzim dan substrat juga meningkat. Jadi semakin rendah energi kinetik, semakin rendah suhu sistem dan, demikian juga, semakin tinggi energi kinetik, semakin besar suhu sistem.
64