Page 72 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1

Ketika suhu sistem meningkat, energi internal molekul-molekul dalam sistem akan meningkat. Energi internal molekul dapat mencakup energi translasi, energi vibrasi dan energi rotasi molekul, energi yang terlibat dalam ikatan kimia molekul serta energi yang terlibat dalam interaksi non-ikatan. Sebagian dari panas ini dapat diubah menjadi energi potensial kimia. Jika peningkatan energi potensial kimia ini cukup besar, beberapa ikatan lemah yang menentukan bentuk tiga dimensi dari protein aktif dapat diputus. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi termal protein dan dengan demikian menonaktifkan protein. Jadi terlalu banyak panas dapat menyebabkan laju reaksi yang dikatalisis enzim menurun karena enzim atau substrat menjadi terdenaturasi dan tidak aktif.
Bioteknologi enzim yang berasal dari mikroorganisme sangat diminati oleh industri (Ginting 2009). Salah satunya adalah enzim amilase (EC.3.2.1.1) juga dikenal sebagai 1,4-alpha-D-glukan glukanhidrolase atau glukogenase. Enzim amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Sejumlah enzim amilase kini telah diproduksi secara komersial. Penggunaan utama enzim untuk organisme hidup adalah sebagai katalis biologis. Amilase adalah enzim yang mampu menghidrolisis pati dan menghasilkan glukosa. Semua makhluk hidup dapat menghasilkan enzim amilase untuk mengkatalis reaksi biokimia, sehingga reaksi tersebut berlangsung lebih cepat.
Amilase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis gula alfa-1,4-glikosidik untuk menghasilkan dekstrin, oligosakarida, maltosa, dan D-glukosa.Amilase dapat berasal dari tumbuhan, hewan, bahkan jamur. Amilase dibagi menjadi 3 yaitu - ∝amilase, - 𝛾𝛾amilase dan - 𝛾𝛾amilase. Amilase dapat membentuk maltosa dengan memutus ikatan pada pati. Pengaruh suhu inkubasi terhadap aktivitas enzim ditunjukkan dengan peningkatan suhu sampai tingkat tertentu yang mempengaruhi peningkatan aktivitas enzim, karena suhu meningkatkan energi total sistem kimia.
65