Page 42 - Buku Ajar Kewirausahaan Produktivitas Telur Itik
P. 42

- Pola Budidaya
Pola budidaya itik pedaging yang dilakukan pada usaha ini adalah pola panen per paket
per bulan. Dengan pemakaian kandang sistem estafet sehingga dalam satu siklus pemeliharaan selama 3 bulan terdapat 3 paket pemeliharaan dengan umur yang berbeda. Masing-masing paket selisih umur 1 bulan. Pada saat dilakukan pemanenan terhadap paket pertama, maka diturunkan paket yang baru dari starter ke paket ke-4 dan masa pemeliharaan starter yang baru akan dimulai lagi. Kegiatan ini terus berulang-ulang setiap bulan, sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh 12 paket masa pemeliharaan.
- Kandang dan Itik
Kandang yang digunakan adalah kandang dengan sistem battery colony dari bilah
bambu sebanyak 35 buah. Masing-masing petak kandang berukuran panjang 0,80 m, lebar 0,50 m, dan tinggi 0,40 m. Semua petak kandang terletak dalam sebuah bangunan kandang dengan atap genteng. Tiap petak kandang sudah dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Itik yang digunakan adalah itik Bali jantan yang diperoleh dari petani peternak itik lokal di daerah Tabanan umur dua minggu dengan berat badan relatif sama (246+ 12,75 g).
- Ransum dan air Minum
Ransum yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan Tabel komposisi
zat makanan menurut Scott et al. (l982), dengan menggunakan bahan seperti : jagung kuning, tepung ikan, bungkil kelapa, dedak padi, pollard, kulit kacang kedelai, pod kakao, dan premix Tabel 1 dan Tabel 2. Semua perlakuan ransum disusun isokalori (ME : 2900 kcal/kg) dan isoprotein (CP : 17 %). Air minum yang diberikan bersumber dari perusahan air minum setempat.
- Pemberian Ransum dan Air Minum
Ransum perlakuan dan air minum diberikan ad libitum sepanjang periode penelitian.
Penambahan ransum dilakukan 2-3 kali sehari dan diusahakan tempat ransum terisi 3/4 bagian, untuk mencegah agar ransum tidak tercecer.
Rencana Alamat : Desa Karsajaya, Kecamatan Belitang Jaya, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.
Rencana Biaya :
Berikut adalah ilustrasi contoh perhitungan ongkos produksi telur. Sebagai contoh, maka dianggap bahwa jumlah itik yang dipelihara sebanyak 100 ekor, hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam mempelajari konsep perhitungan ini.
1. Biaya Pakan
Secara garis besar seekor itik memerlukan pakan sebanyak 150 gram/ekor/hari, kalaupun kurang atau lebih dari itu, kita bisa menggunakan angka rata-rata ini sebagai patokan. Jika harga pakan itik sekarung Rp 250.000 / karung 50 Kg. Itu artinya harga pakan perKg menjadi 250.000/50 = Rp 5.000 / Kg atau Rp 5 / gram, dan biaya pakan itik
perhari menjadi = 150 gr x Rp 5 = Rp 750,-
Kalaupun nantinya anda menggunakan campuran bekatul, dedak, nasi aking, ataupun
campuran lainnya, caranya tetap sama, yaitu jumlahkan seluruh biaya pembelian paka lalu dibagi saja dengan jumlah itiknya. Nanti akan terlihat biaya pakan itik perekor perhari.
Buku Ajar Pembelajaran Kimia Kewirausahaan Peningkatan Produktivitas Telur Itik | 35














































































   40   41   42   43   44