Page 59 - BUKU AJAR KIMIA PANGAN
P. 59

B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Nugraini dan Sutejo. 2013).
1. Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Vitamin ini merupakan satusatunya vitamin yang untuk pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu masih disebut Hindia Belanda oleh sarjana Belanda yang bernama Eijkman.
a. Peranan Tiamin
Kegunaan vitamin b1 bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1. Turut dalam metabolisme karbohidrat. Bertambah banyak karbohidrat yang terdapat dalam makanan, akan semakin banyak
pula vitamin B1 yang diperlukan.
2. Mengatur air dalam jaringan tubuh.
3. Memperbaiki pengeluaran getah cerna. Kekurangan vitamin B1 ini
dalam jumlah yang tak begitu banyak sering mengakibatkan kurangnya nafsu makan. Kemudian akan terjadi gangguan dalam alat pencernaan.
Kekurangan vitamin B1 ini dalam jumlah yang tak begitu banyak
sering mengakibatkan kurangnya nafsu makan. Kemudian akan terjadi gangguan dalam alat pencernaan (sembelit) akibat menurunnya tonus dari otot pada usus. Kekurangan yang agak hebat menyebabkan penyakit beri- beri. Dalam makanan tiamin ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau kompleks protein-fosfat. Bentuk yang terikat akan segera terpisah setelah terserap di duodenum atau jejunum. Tiamin tidak dapat disimpan dalan jumlah banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan dalam hati, ginjal, jantung, otak, dan otot. Bila tiamin terlalu banyak dikonsumsi, kelebihannya akan dibuang melalui air kemih.
Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis, yang disebabkan terganggunya transmisi syaraf, atau jaringan syaraf menderita kekurangan energi. Beri-beri merupakan penyakit kekurangan vitamin B1 (tiamin) dalam masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras yang mengalami penggilingan terlalu lanjut.
2. Riboflavin
Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan dengan kelompok flavin. Riboflavin yang larut dalam air memberi warna fluoresens kuning-kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar dan sinar ultra violet, tetapi tahanterhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sangat sensitive terhadap basa.
Bahan Ajar Kimia Pangan Konstruktivisme 5 Fhase Needham │ 51



















































































   57   58   59   60   61