Page 37 - Buku Ajar Kewirausahaan
P. 37
Lumpkin dan Dess (1996) berpendapat bahwa kewirausahaan
mencakup setiap langkah yang diambil oleh seorang wirausahawan dalam
memasuki bisnis baru dan masalah-masalah yang menyertainya dalam
memulai usaha baru. Menurut Covin dan Slevin (1989), gaya manajemen
kewirausahaan adalah gaya manajemen di mana para manajer puncak
cenderung mengambil risiko bisnis, proaktif, dan mendukung perubahan
serta inovasi. Schoof (2006) mengamati bahwa kewirausahaan adalah
pendekatan inovatif untuk mengintegrasikan pemuda di beberapa negara ke
dalam pasar tenaga kerja. Fokus saat ini difokuskan pada kontribusi
wirausahawan dalam pertumbuhan ekonomi beberapa negara, termasuk
negara-negara maju.
Kewirausahaan adalah proses menjadi seorang wirausahawan. Istilah ini
berasal dari kata “wirausahawan”, yang merupakan tindakan menjadi
seorang wirausahawan. Kewirausahaan melibatkan proses menciptakan
sesuatu yang baru dengan nilai melalui inovasi dengan imbalan finansial
terkait. Penting untuk menyoroti beberapa fitur kewirausahaan yang sangat
menonjol seperti yang disajikan oleh Elemo, Oyeku, Adeyemo, Tamasi, dan
Adesegha (2013):
➢ Ciri-ciri kewirausahaan terjadi secara alami atau dapat dikembangkan.
➢ Ini adalah pendekatan inovatif untuk menjalankan bisnis (kecil atau
besar).
➢ Ini penting bagi bisnis yang baru dibentuk maupun yang lama.
➢ Ini memerlukan dinamisme dan pertumbuhan.
➢ Ini didorong oleh peluang (bukan sumber daya) yang didorong oleh
kebutuhan atau pasar.
➢ Ini melibatkan pengambilan risiko yang diperhitungkan dan dapat
ditanggung dan akan melibatkan evaluasi setiap situasi, faktor risiko yang
dibayangkan, strategi untuk mengelola atau meminimalkannya, dll.
Ketchen (2003) dan Venkataraman (1997) berpendapat bahwa
kewirausahaan berfungsi sebagai poros antara penemuan, inovasi, dan
pengenalan produk dan layanan baru di pasar dan juga memungkinkan
33