Page 6 - Pedoman KBK
P. 6

aman, mendesain produk bahan kimia yang aman, menggunakan pelarut yang aman, meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi kimia, menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan, mencegah terbentuknya produk samping kimia yang berbahaya, menggunakan katalis, mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi, melakukan analisis secara tepat waktu untuk mencegah polusi, dan meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan.
Konsep kimia hijau perlu diaplikasikan dalam pembelajaran kimia di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi, khususnya dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Kegiatan praktikum di laboratorium yang berorientasi pada prinsip kimia hijau dilakukan dalam bentuk aktifitas dalam upaya untuk mengurangi, menghilangkan dan mengganti penggunaan bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya yang digunakan dalam percobaan untuk mengurangi kadar pencemar dan volume limbah (Sing, Szafran, & Pike, 1999). Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan diterapkannya prinsip kimia hijau dalam pembelajaran yaitu mengurangi terbentuknya limbah berbahaya (Wu et al., 2019; Reed & Hutchison, 2000), menyediakan sarana diskusi terkait isu lingkungan (Reed & Hutchison, 2000), meningkatkan pemahaman mengenai keselamatan kerja di laboratorium (Duarte et al., 2017), dan menawarkan bahan kimia alternatif yang lebih aman digunakan (Colacino, 2019).
Mahasiswa di program studi pendidikan kimia disiapkan untuk menjadi guru kimia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang dikemukakan dalam UU 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Ketika mereka hanya diperkenalkan dengan bahan kimia sintesis selama pembelajaran di laboratorium, mereka mungkin mengalami kesulitan memperoleh bahan kimia tersebut karena belum tentu tersedia di tempat kerja mereka yang mungkin terletak di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Selain itu, tidak semua sekolah memiliki sistem penanganan limbah yang baik sehingga limbah yang dihasilkan dari eksperimen di laboratorium cenderung dibuang ke lingkungan yang akan menimbulkan pencemaran dan membahayakan makhluk hidup.
6































































































   4   5   6   7   8