Page 89 - Buku Ajar Pengembangan Instrumen Sikap, Minat dan Persepsi
P. 89
Menurut Kotler (1994), persepsi adalah proses seseorang memilih, mengatur dan menafsirkan informasi untuk menciptakan gambaran yang bermakna. Menurut Walgito (2002), persepsi seseorang adalah suatu proses aktif yang berperan, tidak hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman, motivasi dan sikapnya yang relevan dalam merespon stimulus tersebut.
Slameto (2010) menyatakan bahwa dari aspek psikologis terdapat dua faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor kognitif dan faktor afektif. Faktor kognitif yang mempengaruhi prestasi akademik adalah persepsi, perhatian, ingatan, penerimaan, struktur kognitif, kecerdasan, kreativitas, dan gaya kognitif, sedangkan faktor afektif yang dapat mempengaruhi prestasi akademik adalah motivasi dan kebutuhan, minat, konsep diri, aspirasi, kecemasan, dan sikap. Menurut Robbins (2003), ada dua jenis indikator persepsi, yaitu:
1) Penerimaan - Proses penerimaan merupakan indikator terjadinya persepsi pada tingkat fisiologis, yaitu berfungsinya indera untuk menangkap rangsangan dari luar.
2) Evaluasi - Rangsangan eksternal yang telah ditangkap oleh indera, kemudian dievaluasi oleh individu. Penilaian ini sangat subyektif. Seseorang mungkin menilai stimulus sebagai sesuatu yang sulit dan membosankan. Tetapi individu lain menilai rangsangan sebagai sesuatu yang baik dan menyenangkan.
84