Page 190 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 190

      tentang dasar molekuler kehidupan. informasi urutan DNA memberikan informasi yang penting untuk memahami berbagai proses biologis. Urutan basa dalam DNA menentukan urutan basa dalam RNA, molekul di dalam sel yang secara langsung mengkodekan informasional protein. Para ilmuwan secara rutin menggunakan urutan informasi DNA untuk menyimpulkan informasi urutan protein.
Untuk memahami proses pengurutan DNA, haruslah mengingat beberapa fakta tentang DNA. Pertama, molekul DNA terdiri dari empat basa, adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan timin (T). Basa-basa ini berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sangat spesifik melalui ikatan hidrogen, sehingga A berinteraksi dengan T, dan G berinteraksi dengan C. Interaksi spesifik antara basa ini disebut sebagai basa pasangan. Dua untai molekul DNA terjadi dalam orientasi antiparalel di mana satu untai diposisikan dalam arah 5' hingga 3' dan untai lainnya diposisikan dalam arah 3' hingga 5'. Istilah 5 'dan 3' mengacu pada arah tulang punggung DNA, dan sangat penting untuk menggambarkan urutan basa. Konvensi untuk menggambarkan urutan dasar dalam urutan DNA menggunakan arah 5 'ke 3', dan ditulis dari kiri ke kanan. Jadi, jika salah satu mengetahui urutan satu untai DNA, urutan komplementer dapat disimpulkan. Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk menentukan urutan DNA; Yang pertama menggunakan bahan kimia untuk secara khusus mendegradasi untai DNA, dan disebut sebagai pengurutan DNA Maxam-Gilbert untuk menghormati penemunya, A. Maxam dan W. Gilbert. Metode kedua melibatkan penghambatan spesifik sintesis DNA enzimatik dan disebut sebagai sequencing Sanger untuk menghormati penemunya, F. Sanger. Kedua metode pengurutan ini dijelaskan secara lebih rinci di bawah ini.
Kedua metode mengharuskan produk reaksi berbagi titik akhir yang sama. Persyaratan ini berasal dari metode pemisahan yang digunakan untuk memvisualisasikan produk reaksi. Produk reaksi ini dipisahkan ukurannya dengan menerapkan arus listrik melalui matriks gel (elektroforesis), dan ujung yang sama diperlukan untuk menjaga agar produk reaksi tetap sesuai dengan mobilitas ukuran, sehingga produk yang lebih kecil bermigrasi lebih cepat pada gel relatif terhadap produk yang lebih besar. Lebih khusus lagi, ujung 5 'atau 3' dapat menentukan titik
183
   






























































































   188   189   190   191   192