Page 37 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 37

      dibuat dengan cara yang benar-benar baru sambil mempertahankan struktur untai induk asli. Ini adalah model replikasi konservatif. Model kedua adalah model semikonservatif, dimana produk yang dihasilkan masing-masing mengandung satu untai DNA induk dan satu untai DNA baru. Model ketiga untuk replikasi DNA adalah dispersif, di mana DNA induk akan diselingi dengan urutan DNA yang baru direplikasi.
Gambar 22 Replikasi DNA semikonservatif
Pada gambar 22 di atas sifat semikonservatif DNA ditemukan melalui eksperimen pelabelan menggunakan isotop Nitrogen yang berbeda. Pada bagian pertama percobaan, seluruh DNA induk diberi label dengan nitrogen berat (15N, nitrogen), kultur kemudian ditumbuhkan dalam 14N, nitrogen. Jika replikasi DNA konservatif, semua nitrogen berat akan tetap bersama dan nitrogen 14N yang lebih ringan juga akan tetap bersama setelah satu putaran replikasi. Jika DNA direplikasi dalam model semikonservatif atau dispersif, putaran pertama replikasi akan membuat pita tunggal DNA yang memiliki 14N dan 15N dicampur bersama di dalam produk.
Namun, setelah satu putaran, Anda tidak akan dapat membedakan antara model semikonservatif dan dispersif. Untuk ini, Anda perlu melakukan sintesis putaran kedua. Dalam hal ini, model semikonservatif akan menghasilkan produk yang memiliki campuran 15N dan 14N atau seluruhnya 14N, sedangkan setelah putaran kedua replikasi, model dispersi hanya akan memiliki pita tunggal DNA yang telah
 30
   





























































































   35   36   37   38   39