Page 39 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 39

      Ingat bahwa sintesis DNA hanya terjadi pada arah 5’ ke 3’ dengan penyisipan nukleotida baru pada 3’-OH basa sebelumnya. Jadi, agar sintesis dua arah terjadi, satu untai dapat bergerak dengan mudah ke arah yang sama dengan arah garpu replikasi. Ini adalah untaian utama. Di sinilah untaian baru dapat dibangun dalam arah 5 'ke 3'. Untai lagging harus dibangun dalam rantai pendek ke arah yang berlawanan dari garpu replikasi karena templat untai lagging harus memutar dirinya sendiri ke belakang melalui enzim DNA polimerase untuk menghubungkan basa dalam arah 5' ke 3'.
Setelah untai pendek selesai, DNA dilepaskan dan diputar ulang lagi ke hulu. Ini menciptakan beberapa fragmen DNA yang lebih kecil pada untai tertinggal, yang dikenal sebagai fragmen Okazaki, selama proses replikasi. Enzim DNA polimerase membutuhkan beberapa komponen kunci untuk memediasi replikasi DNA. Ia harus memiliki untai cetakan untuk mengetahui basa mana yang akan dimasukkan ke dalam untaian yang sedang tumbuh, dan juga harus memiliki primer untuk dapat menggabungkan basa berikutnya.
Replikasi DNA tidak bisa terjadi begitu saja, segmen RNA kecil akan berfungsi sebagai primer yang memungkinkan dimulainya replikasi DNA. Enzim RNA primase memediasi fungsi ini. Hanya satu primer yang diperlukan untuk untai utama memulai, tetapi beberapa primer kecil akan dibutuhkan pada untai yang tertinggal, setiap kali urutan dilepaskan. Enzim DNA polimerase lain akan menghilangkan urutan primer RNA dan mengisinya dengan DNA yang sesuai dan tulang punggung gula/fosfat akan diligasi kembali oleh enzim DNA ligase. Inisiasi replikasi di lokasi Ori membutuhkan perakitan kompleks protein yang dikenal sebagai primosom
32
   






























































































   37   38   39   40   41